PON Papua - Menpora: Menyesal kalau tidak menikmati kopi Papua

id PON XX,PON Papua,PON 2021,dampak PON,ekonomi PON,kopi papua,festival kopi,festival kopi papua

PON Papua - Menpora: Menyesal  kalau tidak menikmati kopi Papua

(kiri-kanan) Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua Naek Tigor Sinag, Menteri Pemuda dan Olahraga Zainuddin Amali, dan Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi UKM dan Tenaga Kerja Provinsi Papua Omah Laduani Ladamay dalam kunjungan di stan kopi dalam Festival PON Kopi Papua dan UMKM di Terminal Mesran, Kota Jayapura, Sabtu (9/10). (ANTARA/Imam Santoso)

Jayapura (ANTARA) - Menteri Pemuda dan Olahraga Zainuddin Amali berharap masyarakat yang mengunjungi Papua dan menonton langsung pertandingan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua untuk dapat menikmati kopi asli Papua yang dipamerkan dalam Festival PON Kopi Papua dan UMKM Kota Jayapura.

"Ini adalah kopi-kopi asli Papua. Papua punya banyak jenis kopi. Anda menyesal kalau tidak menikmati kopi Papua," kata Menpora Amali saat mengunjungi stan kopi Papua dalam festival yang berlangsung di Terminal Mesran Kota Jayapura, Sabtu.

Menpora mengatakan Festival yang digelar oleh Perwakilan Bank Indonesia di Papua dan didukung oleh Pemerintah Kota Jayapura bersama sejumlah pemangku kepentingan ekonomi itu membuktikan dampak ekonomi penyelenggaraan PON Papua.

Dalam Festival itu, Menpora juga turut mempromosikan penggunaan kode digital transaksi keuangan (QRIS) setelah promosi serupa di Pasar Mama-Mama Papua.

Sementara, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua Naek Tigor Sinaga mengatakan jumlah usaha mikro, kecil dan menengah yang mengikuti festival itu mencapai 100 pelaku usaha yang terdiri dari 40 usaha komoditas kopi, dan 60 usaha kerajinan serta kuliner.

"Minat masyarakat juga luar biasa dengan total pengunjung hingga sore ini mencapai sekira 20 ribu orang atau meningkat 42 persen dibanding festival serupa pada 2019 yang digelar secara luring," kata Tigor Sinaga.

Tigor menambahkan penyelenggara festival juga memberlakukan screening vaksinasi sebagai upaya memenuhi protokol kesehatan, selain penyediaan vaksin dan tes antigen secara gratis untuk masyarakat yang membutuhkan.

"Dari seluruh pengunjung yang melaksanakan tes kesehatan, semuanya mendapatkan hasil negatif," kata Tigor.