Washington (ANTARA) - Presiden AS Donald Trump memberlakukan pembekuan semua aset pemerintah Venezuela di Amerika Serikat pada Senin (5/8) sehingga dengan tajam meningkatkan tindakan diplomatik dan sanksi dengan tujuan menggulingkan pemerintah Presiden Nicolas Maduro.
Perintah eksekutif tersebut, yang ditandatangani oleh Trump, lebih dari sanksi yang diberlakukan beberapa bulan belakangan ini terhadap perusahaan minyak milik negara Venezuela PDVSA dan sektor keuangan negeri tersebut serta tindakan terhadap puluhan pejabat Venezuela.
"Semua properti dan saham kepemilikan properti Pemerintah Venezuela yang berada di Amerikat Serikat ... diblokir dan tak bisa dialihkan, dibayarkan, diekspor, ditarik atau ditangani dengan cara lain," demikian bunyi perintah eksekutif tersebut, yang disiarkan oleh Gedung Putih.
Cakupan pengumuman itu mengejutkan, bahkan bagi sebagian sekutu di pemerintah Trump.
"Ini besar," kata Ana Quintana, pengulas senior kebijakan pada Heritage Foundation, lembaga kajian konservatif di Washington, soal pengumuman tersebut.
Quintana mengatakan tampaknya perintah itu akan menjadi embargo besar-besaran terhadap Venezuela tapi ia sedang menunggu perinciannya.
Kementerian Penerangan Venezuela belum menanggapi permintaan komentar.
Amerika Serikat dan sebagian besar negara Barat telah mendesak Maduro agar mundur. Mereka telah mengakui pemimpin oposisi Venezuela, Juan Guaido, sebagai presiden sah negeri tersebut.
Sumber: Reuters
Berita Terkait
NATO dan Dewan Eropa kecam komentar Trump
Senin, 12 Februari 2024 11:13 Wib
Trump mendekam di penjara AS selama 20 menit
Jumat, 25 Agustus 2023 14:00 Wib
Trump didakwa bersalah karena berusaha batalkan hasil Pilpres 2020
Rabu, 2 Agustus 2023 12:06 Wib
Kematian Ivana disebabkan kecelakaan benturan tumpul
Sabtu, 16 Juli 2022 10:01 Wib
Trump dan Elon Musk saling ejek
Rabu, 13 Juli 2022 11:04 Wib
Donald Trump akan diwajibkan unggah konten di Truth Social lebih dulu
Selasa, 17 Mei 2022 9:45 Wib
Elon Musk berencana buka blokir Trump di Twitter
Rabu, 11 Mei 2022 12:16 Wib
Media sosial besutan Trump hadir Mei 2022
Selasa, 3 Mei 2022 14:29 Wib