Sumsel maksimalkan pemanfaatan lahan gambut

id gambut,Lahan gambut, pemanfaatn gambut, wagub sumsel

Sumsel maksimalkan pemanfaatan lahan gambut

Wakil Gubernur Sumsel Mawardi Yahya (kedua kiri). (Dok.Humas Pemprov)

Palembang (ANTARA) - Provinsi Sumatera Selatan akan memaksimalkan pemanfaatan lahan gambut agar menjadi lahan produktif di daerah tersebut karena arealnya sangat luas.

"Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan mendukung sepenuhnya upaya memaksimalkan pemanfaatan lahan gambut untuk dijadikan lahan pertanian dan perkebunan sebagaimana yang telah dicanangkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pusat," kata Wakil Gubernur Sumsel Mawardi Yahya di Palembang, Jumat .

Berdasarkan hasil rapat bersama BNPB Pusat di Jakarta, dalam memanfaatkan lahan gambut akan mengikutsertakan berbagai instansi termasuk konsultan dan perusahaan asing seperti Jepang.

Jadi Pemprov Sumsel sangat setuju dengan upaya yang diambil BNPB. Sebagai bentuk dukungan pihaknya siap menjadikan lahan gambut menjadi lahan produktif untuk menanam komoditas pertanian seperti lobak, tomat, sukun, juga produk pertanian lainnya.

Bahkan, lanjut Wagub, Pemprov Sumsel akan mensosialisasikan program ini kepada masyarakat, terutama para petani yang wilayahnya dikelilingi gambut. Dengan harapan kedepan dengan adanya teknik pemanfaatan lahan gambut yang selama ini dianggap tidak memberikan manfaat akan dilirik masyarakat sekitar untuk dikelola dan dimanfaatkan sebagai sumber pendapatan.

"Kita yakin jika ini digarap dengan serius lahan gambut yang selama ini tidak dimanfaatkan secara maksimal akan menjadi salah satu media tanam baru bagi petani. Sehingga diharapkan hasilkan dapat meningkatkan pendapatan petani," katanya.

Menurut dia, penanaman komoditas pertanian seperti lobak dan sejenisnya itu tentu saja harus sesuai dengan unsur hara yang terkandung dalam lahan gambut. Di samping itu program tersebut harus melibatkan BUMDesa.

Yang jelas harus ada hilirisasi jangan sampai masyarakat disuruh tanam. Namun hasil produksinya tidak dipikirkan. Artinya pemasarannya harus jelas. Jika ini dilakukan dengan terencana tentu masyarakat petani bersedia menanam, ujar dia.

Kepala BNPB Doni Monardo saat rapat bersama itu mengatakan, produk komoditas pertanian dilahan gambut ini nantinya akan diambil alih oleh Jepang.

Hal ini dalam artian petani tidak perlu ragu dengan hasil produksi pertaniannya. Karena urusan pemasaran akan diambil pihak Dentsu, perusahaan marketing terbesar di dunia dari Jepang sebagai pihak investor siap memberikan jaminan kepada para petani.

Namun yang terpenting bagaimana brand produk pertanian agar dapat bersaing dipasaran dunia baik dari segi kualitas dan mutu produk, kata dia.

Dalam rapat tersebut Kepala BNPB Pusat juga menghadirkan juga menghadirkan Konsul Jepang Indonesia di Medan, Hamada dan pihak perusahan Jepang, Dentsu.