Palembang (ANTARA) - Gedung Sekolah Dasar (SD) Negeri yang berada di tengah Kota Palembang, Sumatera Selatan, Selasa, terpantau kondisinya banyak memprihatinkan atau kurang layak untuk kegiatan belajar mengajar.
Salah satu gedung sekolah yang terpantau kurang layak untuk kegiatan belajar mengajar yakni SD Negeri 162 Palembang.
Sekolah Dasar Negeri 162 Palembang merupakan salah satu sekolah yang berada di tengah permukiman penduduk Kawasan Jalan R Sukamto Lr Rawa Bening Kecamatan Kemuning Palembang dengan status terakreditasi B.
Gedung sekolah tersebut berada di dekat pusat perbelanjaan modern Palembang Trade Center dan beberapa hotel berbintang yang megah, namun kondisi bangunan SD Negeri 162 Palembang yang berada di atas lahan rawa-rawa itu sebagian terbuat dari kayu yang mulai lapuk.
Salah seorang warga setempat Juraidah mengharapkan kepada Pemkot Palembang segera memperbaiki gedung SD Negeri 162 sebelum mengalami kerusakan parah.
Gedung sekolah ini merupakan tempat andalan warga menitipkan anak-anaknya menimba ilmu karena sebagian besar mereka kondisi ekonominya menengah ke bawah, kata warga.
Sementara Kepala Dinas Pendidikan Palembang, Ahmad Zulinto mengatakan pihaknya berupaya melakukan percepatan perbaikan gedung sekolah yang kurang layak untuk kegiatan belajar mengajar.
Perbaikan ratusan sekolah yang tersebar di 18 kecamatan dalam wilayah Kota Palembang ditargetkan tuntas pada tahun 2022.
"Kami berupaya memperbaiki gedung sekolah tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) secara bertahap sesuai dengan kemampuan keuangan daerah," ujarnya.
Perbaikan gedung sekolah akan terus dilakukan secara bertahap dengan melakukan skala prioritas terhadap sekolah yang kondisinya kurang layak untuk kegiatan belajar mengajar.
Perbaikan gedung sekolah yang menjadi tanggung jawab pihaknya yakni tingkat SD dan SMP akan dilanjutkan karena hingga kini masih banyak gedung sekolah yang perlu diperbaiki.
Perbaikan gedung sekolah merupakan salah satu proyek prioritas yang menjadi perhatian pihaknya untuk dijalankan secara maksimal pada tahun-tahun mendatang, kata Zulinto.*