Berdasarkan pantauan Antara, Kamis, iring-iringan kendaraan pribadi bermuatan bagasi barang di atapnya terlihat ramai lancar baik dari arah Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan menuju Provinsi Jambi atau sebaliknya.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) Al Azhar di Rupit (ibu kota Muratara) mengatakan untuk memberi rasa aman dan nyaman kepada pemudik, pemerintah kabupaten bekerja sama dengan aparat kepolisian setempat telah menyiapkan beberapa titik pengamanan mudik.
"Ada lima titik pengamanan yang disiapkan, yakni pos pengamanan Desa Terusan, Mapolsek Karang Jaya, Mapolsek Muara Rupit, pos pengamanan Desa Lawang Agung, dan Mapolsek Rawas Ulu," katanya.
Sejumlah titik pos pengamanan tersebut kata dia, dijaga aparat kepolisian dari Polres Musi Rawas dibantu tim Pemkab Muratara terdiri atas Dinas Perhubungan, Satuan Polisi Pamong Praja dan Dinas Kesehatan.
Pendirian sejumlah titik pos pengamanan mudik oleh beberapa petugas tersebut diharapkan mampu melumpuhkan niat jahat para pembegal atau penodong yang akan beraksi.
Sebab daerah itu punya sejarah kelam tentang aksi kejahatan jalanan, sehingga para pemudik terutama dari luar pulau Sumatera masih khawatir saat melintas di "Bumi Beselang Serundingan" tersebut.
"Kalau rasa khawatir pasti ada, maka kita harus tetap waspada, apalagi daerah ini dari dulu terkenal rawan," kata salah seorang pemudik, Irwan dibincangi saat mengisi bahan bakar minyak di SPBU Rupit.
Sementara itu, Kapolres Musi Rawas AKBP Suhendro melalui Kasat Lantas AKP Dani Prasetya mengatakan, pihaknya sudah memploting personel untuk terus berjaga bersama instansi terkait dari jajaran Pemkab Muratara di setiap pos pengamanan.
"Tahun ini memang hanya ada dua pos pengamanan saja yang disiapkan selain daripada kantor polsek. Insya Allah kita sama-sama berdoa, daerah ini semakin aman," ujarnya.
Ia berharap personel mampu menjamin keamanan dan kondusifitas bagi pemudik yang melintas di wilayah Kabupaten Muratara, serta masyarakat setempat yang akan merayakan Lebaran Idul Fitri 2019/1440 Hijriyah.
"Personel yang berjaga tidak hanya siaga di pos pengamanan saja, namun sesekali melaksanakan patroli dan melakukan kegiatan stasioner, agar keamanan benar-benar terjamin," katanya.
