Palembang (ANTARA) - Harga komoditas ekspor karet di Provinsi Sumatera Selatan hingga kini masih anjlok pada kisaran rendah Rp7.000/kg di tingkat petani.
Berdasarkan data Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Selatan per 16 April 2019 disebutkan harga karet untuk kadar karet kering 100 persen Rp18.708/kg, kadar karet kering 70 persen Rp13.096/kg, kadar karet kering 60 persen Rp11.225/kg, kadar karet kering 50 persen Rp9.345/kg dan kadar karet kering 40 persen Rp7.483
Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Selatan Rudi Arpian di Palembang, Selasa, mengatakan, penyebab harga karet tak kunjung membaik ini salah satunya karena buruknya sistem lelang selain adanya gejolak di pasaran internasional.
“Perusahaan yang membeli karet ini, itu-itu saja. Jadi pemenangnya, seakan-akan tinggal ganti-gantian saja dari kelompok mereka,” kata dia.
Untuk itu, Pemerintah Provinsi Sumsel membuka keran ke pengusaha-pengusaha lain untuk masuk dalam lelang karet ini sehingga harga di tingkat petani akan terkerek.
Harapan ini lantaran mengamati Sumatera Utara dan Jambi yang harga karet di tingkat petani jauh lebih baik jika dibandingkan dengan Sumatera Selatan.
"Sistem lelang belum baik. Seharusnya lelang dilakukan secara besar-besaran dalam satu hari, dengan harga yang sama agar pembeli turun langsung ke petani. Ini yang kami dorong,” kata dia.
Ia mengatakan dalam situasi itu, kata dia, pengusaha asal Jambi, Riau, dan Medan saja yang menjadi pemain di Sumsel untuk membeli karet dengan harga yang murah ini.
Oleh karena itu, Pemprov berupaya menerapkan pelelangan terpusat di 177 Unit Pengolahan dan Pemasaran Bokar (UPPB) yang ada di 14 kabupaten/kota di Sumsel. "Kami ingin petani karet kembali bergairah melalui sistem lelang yang baru ini," kata dia.
Sebelumnya pada lelang tanggal 15 Maret 2019 diketahui harga karet tidak banyak berubah yakni untuk kadar karet kering 100 persen Rp17.975/kg, kadar karet kering 70 persen Rp12.583/kg, kadar karet kering 60 persen Rp10.785/kg, kadar karet kering 50 persen Rp8.999/kg, dan kadar karet kering 40 persen Rp 7.190/kg. Petani Sumsel rata-rata menjual karet untuk kadar 40-50 persen.
Sabihis, petani karet asal Desa Tambangan Kelekar (sekitar 70 kilometer dari Kota Palembang), Kecamatan Gelumbang, Kabupaten Muaraenim, mengatakan jatuhnya harga karet ini membuat petani enggan mengurus kebun lagi. Apalagi ini sudah terjadi sejak 2013.
Meski ada perbaikan di awal tahun 2018, namun kenaikan tidak signifikan karena hanya bergerak ke kisaran Rp8.000/kg.
“Banyak yang sudah ganti. Karet yang sudah usia (tidak produktif) ditebang, ganti tanam sayur, ada juga yang terpaksa kerja serabutan untuk menyambung hidup,” kata dia.
Berita Terkait
Presiden Jokowi: Harga pangan di Kalimantan sama dengan di Jawa
Kamis, 21 Maret 2024 14:07 Wib
Mendag: Kopi robusta Lampung Barat komoditas ekspor terkenal di dunia
Kamis, 25 Januari 2024 16:45 Wib
Sumsel ekspor komoditas perkebunan dan perikanan
Sabtu, 9 Desember 2023 10:33 Wib
Kemendag kenalkan buku direktori ekspor andalan asal Indonesia timur
Rabu, 25 Oktober 2023 10:40 Wib
Pemkab OKU jaga harga kebutuhan pokok agar tetap stabil
Sabtu, 21 Oktober 2023 19:16 Wib
Bursa komoditas CPO sebaiknya bukan mandatori
Selasa, 11 Juli 2023 12:43 Wib
Harga beras nasional diharapkan turun 0,15 persen
Senin, 26 Juni 2023 14:20 Wib
Sumsel gencarkan hilirisasi komoditas perkebunan jaga peluang ekonomi
Minggu, 25 Juni 2023 21:14 Wib