Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Jenderal Kementerian Komunikasi dan Informatika Rosarita Niken Widyastuti mengungkapkan adanya peningkatan tren hoaks menjelang Pemilu serentak 2019.
"Tren hoaks sampai dengan pemilu meningkat," kata Niken seusai menghadiri pertemuan silaturahmi dengan pimred media bersama Menko Polhukam Wiranto di Jakarta, Selasa.
Niken menyampaikan, pada Agustus 2018 terdapat temuan sedikitnya 23 hoaks. Kemudian pada September 2018 bertambah menjadi 26 hoaks.
Namun memasuki 2019, pada Januari, terdapat sekitar 200 lebih hoaks dan pada Februari meningkat drastis menjadi 353 hoaks.
Kemenkominfo, kata Niken, sejauh ini telah berupaya menanggulangi hoaks dengan membuka konten pengaduan di website kominfo.
Masyarakat diminta segera melaporkan informasi-informasi yang diduga sebagai hoaks melalui konten itu serta selalu mengecek kebenaran informasi yang diterima melalui media sosial.
Selain itu masyarakat, terutama generasi milenial, juga dapat mengecek kebenaran informasi melalui akun Instagram lambe hoaks yang sudah dirilis Kominfo.
"Nanti kami akan mengklarifikasi apakah berita atau informasi itu benar atau tidak," jelas Niken.
Dia menekankan hoaks sangat berbahaya karena dapat memicu kemarahan, kebencian dan berpotensi menimbulkan disintegrasi bangsa, serta mengancam ketahanan nasional.
"Mari kita arif menggunakan medsos," ujar dia.