Sekolah Suku Anak Dalam Muratara pertama di Indonesia

id suku anak dalam,SAD,anak rimba,muratara,bupati muratara

Sekolah Suku Anak Dalam Muratara pertama di Indonesia

Anak-anak dari Suku Anak Dalam mengenyam sekolah gratis di mess serbaguna komplek taman pendidikan khusus anak-anak Suku Anak Dalam di Kabupaten Musi Rawas Utara, Sumatera Selatan, Rabu (14/11/2018). (ANTARA News Sumsel/Rahmat Aizullah /Erwin Matondang/18)

Musi Rawas Utara (ANTARA News Sumsel) - Mes serbaguna untuk menampung anak-anak Suku Anak Dalam di Kabupaten Musi Rawas Utara, Sumatera Selatan, diklaim merupakan komplek pendidikan bagi Komunitas Adat Terpencil yang pertama di Indonesia.

"Rasanya tidak terlalu berlebihan, ini pertama dan satu-satunya di Indonesia, dan itu dibenarkan oleh Kementerian Sosial Republik Indonesia,” kata Kepala Dinas Sosial Musi Rawas Utara (Muratara), Zainal Arifin di Muara Rupit, Kamis.

Dia mengatakan, mess serbaguna sebagai komplek taman pendidikan khusus anak-anak Suku Anak Dalam (SAD) tersebut berada di Kampung Pitko, Dusun 9, Desa Lawang Agung, Kecamatan Rupit, Kabupaten Muratara.

Lanjut Zainal Arifin, ada sebanyak 216 anak SAD yang ditampung di mess serbaguna itu, mereka disekolahkan secara gratis oleh pemerintah Muratara melalui Dinas Sosial di bawah bimbingan tenaga pendidik yang profesional.

Selain digratiskan sekolahnya kata dia, anak-anak SAD itu juga diberikan perlengkapan sekolah, seperti seragam, alat tulis, maupun fasilitas kesehatan dan ekstrakulikuler sebagai penunjang pendidikan.

"Ini namanya mess serbaguna, karena di sini ada sekolah, tempat tinggal, tempat bermain, dan juga anak-anak SAD ini tidak hanya diajarkan pengetahuan umum saja melainkan diajarkan mengaji juga," jelasnya.

Zainal Arifin menambahkan, peresmian mess serbaguna itu ditandai dengan pencukuran rambut anak-anak SAD yang dilakukan secara simbolis oleh Bupati Muratara, Syarif Hidayat didampingi Ketua Tim Penggerak PKK Muratara, Lia Mustika Syarif.
Proses pencukuran rambut anak-anak Suku Anak Dalam sebelum menempati mess serbaguna di komplek taman pendidikan khusus Suku Anak Dalam di Kabupaten Musi Rawas Utara, Sumatera Selatan, Rabu (14/11/2018). (ANTARA News Sumsel/Rahmat Aizullah /Erwin Matondang/18)
Sementara itu, Bupati Muratara, Syarif Hidayat mengaku bangga atas terwujudnya program sekolah gratis bagi anak-anak SAD di daerahnya, dia juga mengapresiasi kinerja Dinas Sosial yang telah mewujudkan program itu.

"Ini adalah program kemanusiaan, kami ingin anak-anak SAD yang sebelumnya tinggal di hutan ini mendapatkan pendidikan dan kesehatan yang layak, sama seperti masyarakat umum lainnya," kata dia.

Syarif Hidayat mengakui mess serbaguna yang ada masih banyak kekurangannya, karena itulah tahun depan pihaknya akan menambah sarana dan prasarana lainnya, seperti ruang kelas belajar, dapur, pagar dan lapangan mess dari konblok.

"Tahun 2019 insya Allah kami tambah fasilitasnya, yang jelas saat ini anak-anak SAD sudah diasramakan, sudah mengikuti kegiatan belajar, semoga mereka menjadi anak-anak yang cerdas dan berguna bagi orang banyak," harapnya.