Program berobat gratis pakai KTP di Muratara berakhir tahun ini

id ktp,berobat gratis,rumah sakit

Program berobat gratis pakai KTP di Muratara berakhir tahun ini

Gedung RSUD Rupit, Kabupaten Musi Rawas Utara, Sumatera Selatan, yang terletak di Desa Lawang Agung, Kecamatan Rupit. (ANTARA News Sumsel/Rahmat Aizullah/Erwin Matondang/18)

Musi Rawas Utara (ANTARA News Sumsel) - Pihak Rumah Sakit Umum Daerah Rupit, Kabupaten Musi Rawas Utara, Sumatera Selatan mengumumkan terhitung 1 Januari 2019 tidak lagi menerima pasien berobat gratis menggunakan Kartu Tanda Penduduk dan Kartu Keluarga.

"Sengaja kami umumkan dari jauh-jauh hari, agar masyarakat tahu, bahwa untuk pelayanan kesehatan gratis yang biasanya pakai KTP dan KK hanya sampai tanggal 31 Desember 2018," kata Humas RSUD Rupit, Dian Winani, Selasa.

Program berobat gratis yang diberi nama Jaminan Sosial Kesehatan (Jamsoskes) Sumsel Semesta itu diterapkan pemerintah Provinsi Sumsel di bawah kepemimpinan Alex Noerdin dan diatur dalam Peraturan Gubernur Nomor 23 Tahun 2009.

Penghentian program Jamsoskes Sumsel Semesta itu kata Dian bukan tanpa alasan, mengingat pada tahun 2019 program tersebut tidak dianggarkan kembali oleh pemerintah provinsi.

"Kami juga belum tahu kelanjutannya karena dari pihak provinsi belum ada instruksi, mungkin ada program serupa atau bagaimana kami masih menunggu dari provinsi," katanya.

Lanjut Dian, untuk masyarakat yang menjadi peserta program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) kelas tiga atau pemegang Kartu Indonesia Sehat (KIS) masih bisa menikmati pelayanan berobat gratis di RSUD Rupit.

"Kalau KIS masih bisa gratis, karena itu program Presiden Joko Widodo, tapi kalau yang selama ini berobat menggunakan KTP dan KK sudah tidak bisa lagi tahun depan," ujarnya.

Sementara menurut salah seorang warga, Azizah mengatakan program berobat gratis Pemprov Sumsel itu sebaiknya dilanjutkan oleh Gubernur Sumsel yang baru, mengingat manfaatnya cukup dirasakan masyarakat.

"Masyarakat sangat berharap kepada pak gubernur Herman Deru agar program berobat gratis ini terus berlanjut, karena program ini sangat membantu masyarakat kelas menengah ke bawah," katanya.

Sebab kata Azizah, apabila program berobat gratis itu tidak dilanjutkan dia khawatir kalau masyakat yang kurang mampu tidak bisa berobat ke puskesmas atau ke rumah sakit dikarenakan tidak punya biaya.

"Apalagi dengan kondisi perekonomian sekarang, cari uang susah, kalau sakit mau berobat jalur umum mahal, otomatis bakal banyak warga yang sakit hanya berdiam di rumah saja," ujarnya.