Gubernur Sumsel curhat soal kopi ke presiden

id Kopi,Jokowi,Presiden,Herman deru

Gubernur Sumsel curhat soal kopi ke presiden

Kopi. (ANTARA)

Palembang (ANTARA News Sumsel) - Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru curhat ke Presiden Joko Widodo perihal kopi saat pembagian sertifikat akses hutan sosial Sumsel di Palembang.

"Sumsel memiliki 50 merek kopi, tapi orang-orang di luar lebih mengenalnya dengan kopi Lampung, karena Sumsel tidak punya pelabuhan samudera, akhirnya di ekspor lewat pelabuhan di Lampung, kiranya kami mohon pak presiden petunjuknya," kata Herman Deru di sambut sorak masyarakat pada pembagian sertifikat akses hutan sosial yang sebagiannya petani kopi, Minggu.

Menurutnya kopi merupakan komoditas andalan Sumsel selain karet dan sawit, pemasaran dalam bentuk bahan mentah harus  dikurangi, sebab ia menilai pemasaran produk sebenarnya relatif mudah, hanya saja kualitas produk tersebut yang perlu ditingkatkan.

Apalagi dengan di berikanya akses hutan sosial kepada masyarakat yang sebagiannya digunakan untuk lahan pertanian kopi, diharapkan menambah kuantitas serta kualitas produk kopi lokal Sumsel.

Curhatan juga datang dari petani kopi asal Kabupaten Muara Enim Nasrun saat diminta Presiden Joko Widodo naik ke atas panggung.

"Kami petani Kopi di Semende dengan harga kopi saat ini sudah bersyukur, kualitas juga cukup, tapi kopi kami nampak kurang familiar, maka kami mohon pak presiden kiranya bantu dipublikasikan kopi Semende kami ini di dalam maupun luar negeri," ungkap Nasrun.

Presiden Joko Widodo menanggapi curhatan keduanya dengan terlebih dahulu memuji Kopi Semende.

"Tadi saya cicip Kopi Semende, rasanya enak sekali memang, pahit-pahit sedap, jujur memang enak banget," ujar Jokowi.

Lalu dia menyarankan agar kopi-kopi lokal Sumsel tidak diekspor dalam bentuk mentah, melainkan bentuk setengah jadi.

"Ke depan kopi ini jangan lagi ada yang jual bentuknya masih hijau alias mentahan, paling tidak dijualnya setengah jadi, syukur-syukur kalau barang jadi, dengan begitu harganya bisa melompat. Sampai kapanpun kalau di jual mentahan harganya gak akan pernah naik, percaya saya," Jelas Presiden.

Ditambahkan lagi, ia segera mengajak para kelompok petani kopi berdiskusi mengenai hal tersebut dan segera menemukan solusinya.

Presiden Joko Widodo hadir di TWA Punti Kayu Palembang untuk membagikan 60 SK Akses Hutan Sosial kepada 10 Kabupaten seluas 56.000 hektar di Sumsel yang menjangkau 9.500 kepala keluarga.