Promosi Indonesia di Festival Budaya tong-tong fair

id indonesia fair,budaya indonesia,promosi indonesia,Dubes RI Den Haag, I Gusti A. Wesaka Puja,berita sumsel,berita palembang,tong-Tong Fair

Promosi Indonesia di Festival Budaya tong-tong fair

Arsip- Pengunjung mendatangi stan agen perjalanan Indonesia. (ANTARA FOTO/Feny Selly)

London (ANTARA News Sumsel) - KBRI Den Haag kembali mendukung dan turut berpartisipasi mempromosikan Indonesia kepada publik Belanda dalam acara Tong-Tong Fair (TTF) yang tahun ini cukup istimewa karena bertepatan dengan 60 tahun digelar festival budaya Asia, khususnya Indonesia, yang terbesar di Eropa yang dimulai dari tanggal 24 Mei hingga 3Juni mendatang.

Sekretaris Pertama Fungsi Ekonomi KBRI Den Haag, Nur Evi Rahmawati kepada Antara London, Selasa menyebutkan pada penyelenggaraan TTF tahun 2018 ini, pavilion Indonesia diisi sekitar 48 peserta yang menjual berbagai produk tradisional Indonesia baik batik handicraft, makanan ringan, hingga produk gitar. Produk Indonesia juga banyak dijumpai di area grand pasar, baik makanan kecil dan minuman, maupun buah tropis seperti salak dan manggis.

Dubes RI Den Haag, I Gusti A. Wesaka Puja mengatakan TTF setiap tahunnya berhasil menarik puluhan ribu pengunjung dari berbagai pelosok Belanda dan negara-negara sekitar. Kita ingin kehadiran yang lebih besar dari Indonesia, termasuk KBRI, dapat semakin memperkaya festival ini, ujarnya.

Tahun ini, KBRI Den Haag mengetengahkan konsep promosi Indonesia melalui `one shop information, dimana pengunjung dapat mengakses informasi mengenai perkembangan ekonomi Indonesia, pariwisata, update informasi tanah air, peluang bisnis dan investasi, hingga isu-isu keimigrasian.

TTF setiap tahunnya menjadi daya tarik publik Belanda yang memiliki kantong diaspora Indonesia terbesar. Banyak masyarakat Belanda yang memiliki koneksi kuat dengan Indonesia karena faktor sejarah di masa lalu. Banyak dari mereka yang berminat untuk kembali berkunjung ke Indonesia dan banyak pula yang masih memiliki keluarga di Indonesia. Dengan demikian, partisipasi Indonesia pada TTF tidak hanya menjadi obat rindu tanah air, namun juga untuk menarik mereka berkunjung dan berwisata ke Indonesia, ujarnya.

Beberapa Pemerintah Daerah juga turut mempromosikan Indonesia pada TTF 2018 ini, seperti Pemda Sleman, Malang dan Teluk Wondama, Papua. Sementara itu, di area produk makanan (EEtwiijk), pengunjung dapat menikmati aneka makanan tradisional Indonesia dari berbagai restauran Indonesia di Belanda.

Pertunjukan budaya TTF 2018 menampilkan berbagai kelompok budaya dan music Indonesia, seperti Balawan, Kelompok Musik Keroncong Jakarta, Pencak Silat Cecep Arif Rahman, Wayang Golek dari Garut, JEI Angklung dan berbagai kelompok budaya dari Garut maupun Jakarta. Pengunjung juga dapat mengikuti aneka workshop, seperti pembuatan wayang, batik, dan juga berbagai tarian daerah Indonesia.

Pada penyelenggaraan TTF mendatang, diharapkan partisipasi dari Indonesia dapat terus meningkat. Tidak hanya menampilkan produk-produk tradisional dan makanan, namun juga diharapkan dapat menonjolkan berbagai budaya kreatif Indonesia