Polres OKU perketat pengamanan markas

id polres,kapolres oku,perketat pengamanan markas,polres oku,antisipasi teroris,polisi,petugas kepolisian,mapolres oku

Polres OKU perketat pengamanan markas

Kapolres Ogan Komering Ulu (OKU), AKBP NK Widayana Sulandari (Dok. Polres OKU/17)

Baturaja (ANTARA News Sumsel) - Jajaran Polres Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan memperketat pengamanan markas kepolisian setempat dengan memperbanyak petugas penjagaan guna mengantisipasi aksi terorisme di wilayah hukum setempat.

"Pasca terjadi bom bunuh diri di tiga gereja Surabaya, Jawa Timur yang mengakibatkan 18 orang meninggal dunia ada beberapa hal yang kami lakukan salah satunya meningkatkan pengamanan di Mapolres OKU dengan cara penebalan petugas jaga," kata Kapolres Ogan Komering Ulu (OKU) AKBP NK Widayana Sulandari di Baturaja, Senin.

Dia mengatakan, pintu gerbang masuk Polres OKU ditutup dan diberi pembatas sekitar 10 meter sehingga setiap warga yang ingin berurusan di kantor kepolisian setempat harus memarkirkan motor di seberang jalan.

"Pembatas tersebut digunakan untuk memeriksa tas warga. Jadi setiap masyarakat akan masuk kami stop di tempat yang telah ditentukan dengan jarak 10 meter sebelum masuk ke gerbang polres, di sana warga laki-laki harus membuka setengah pakaiannya dan tas harus dibuka total," katanya.

Kemudian setelah dirasa aman baru orang tersebut bisa masuk ke Mako Polres OKU untuk berurusan.

Selain itu pihaknya juga meningkatkan deteksi dini intelejen untuk antisipasi adanya kelompok teroris di wilayah OKU.

Bahkan kata dia, melalui Bhabinkamtibmas pihaknya memberikan penyuluhan kepada masyarakat untuk bersama-sama memerangi teroris dan meningkatkan patroli besinergi dengan TNI serta unsur keamanan lainya.

Selanjutnya, pihaknya meningkatkan pengamanan terhadap tempat-tempat ibadah baik masjid, gereja, wihara, pura terutama pada saat pelaksanaan ibadah diberikan pengamanan yang ekstra.

"Kami imbau masyarakat, harus peduli lingkungan dengan kegiatan masyarakat yang mencurigakan dan berindikasi radikalisme dan terorisme. Sama-sama kita melakukan pencegahan mulai dari keluarga tetangga dan lingkungan. Termasuk para ulama dan tokoh masyarakat," jelasnya.