Pemkot ingin pelajar berani bicara politik
Pelajar ataupun mahasiswa mulai sekarang harus menghilangkan pola pikir bahwa politik hanya urusan generasi tua, karena politik hakikatnya adalah hak semua lapisan untuk ikut berpartisipasi, termasuk membicarakan politik
Palembang (ANTARA News Sumsel) - Pemerintah Kota Palembang ingin pelajar berstatus pemilih pemula atau yang sudah masuk dalam daftar pilih tetap (DPT) berani ikut berbicara politik. Hal ini dikatakan Staf Ahli Wali Kota Palembang Bidang Politik Hanafiah saat membuka sosialisasi pendidikan politik bagi pemula di Palembang, Rabu.
"Pelajar ataupun mahasiswa mulai sekarang harus menghilangkan pola pikir bahwa politik hanya urusan generasi tua, karena politik hakikatnya adalah hak semua lapisan untuk ikut berpartisipasi, termasuk membicarakan politik," kata Hanafiah.
Menurutnya politik sangat penting bagi pembangunan bangsa, apalagi pelajar dan mahasiswa punya peranan penting untuk meneruskan politik di masa depan, sehingga jangan lagi ada pemuda yang anti politik.
Hanafiah berharap kalender jelang hingga usai pemilihan Wali Kota Palembang dan pemilihan Gubernur Sumsel 27 Juni 2018 tetap dalam suasana politik yang kondusif dan tidak terjadi kekacauan hingga usai pelaksanaan Asian Games 2018.
Pemilih Pemula Awam Politik
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Palembang Altur Febrianysah mengatakan ada 13 persen pemilih pemula dari 1.244.716 total daftar pemilih tetap (DPT) Kota Palembang yang masih awam politik.
Ia berharap sosilasiasi pendidikan politik membantu pemilih pemula terhindar dari kesalahan informasi dan politik uang yang dapat menentukan sikap politik pemilih pemula di hari pencoblosan.
"Dari sosialisasi ini kita berharap dapat mendongkrak partisipasi pemilih pemula untuk memenuhi target nasional 72% partisipasi pemilih," ujar Altur.
Sosialisasi pendidikan politik ini mengundang dua pengamat politik Prof. Joko Siswanto serta Dr. Sufyan Hasan. Sedikitnya 200 pelajar SMA dari beberapa sekolah negeri dan swasta di kota Palembang hadir dalam sosialisasi ini.
"Pelajar ataupun mahasiswa mulai sekarang harus menghilangkan pola pikir bahwa politik hanya urusan generasi tua, karena politik hakikatnya adalah hak semua lapisan untuk ikut berpartisipasi, termasuk membicarakan politik," kata Hanafiah.
Menurutnya politik sangat penting bagi pembangunan bangsa, apalagi pelajar dan mahasiswa punya peranan penting untuk meneruskan politik di masa depan, sehingga jangan lagi ada pemuda yang anti politik.
Hanafiah berharap kalender jelang hingga usai pemilihan Wali Kota Palembang dan pemilihan Gubernur Sumsel 27 Juni 2018 tetap dalam suasana politik yang kondusif dan tidak terjadi kekacauan hingga usai pelaksanaan Asian Games 2018.
Pemilih Pemula Awam Politik
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Palembang Altur Febrianysah mengatakan ada 13 persen pemilih pemula dari 1.244.716 total daftar pemilih tetap (DPT) Kota Palembang yang masih awam politik.
Ia berharap sosilasiasi pendidikan politik membantu pemilih pemula terhindar dari kesalahan informasi dan politik uang yang dapat menentukan sikap politik pemilih pemula di hari pencoblosan.
"Dari sosialisasi ini kita berharap dapat mendongkrak partisipasi pemilih pemula untuk memenuhi target nasional 72% partisipasi pemilih," ujar Altur.
Sosialisasi pendidikan politik ini mengundang dua pengamat politik Prof. Joko Siswanto serta Dr. Sufyan Hasan. Sedikitnya 200 pelajar SMA dari beberapa sekolah negeri dan swasta di kota Palembang hadir dalam sosialisasi ini.