Guru kesenian dipukul siswanya hingga tewas

id tewas,pemukulan,berita palembang,Guru kesenian,Kapolsek Torjun,pemukulan guru,siswa memukul guru,guru tewas,AKP Budi Wardiman

Guru kesenian dipukul siswanya hingga tewas

Ilustrasi pemukulan. (ANTARA/ Ridwan Triatmodjo)

Sampang (ANTARA News Sumsel) - Guru kesenian di SMA Negeri 1 Torjun, Kabupaten Sampang, Jawa Timur bernama Budi Cahyono dipukul siswanya hingga tewas.

"Kami masih akan melakukan penyelidikan terkait kasus pemukukan siswa terhadap gurunya yang menyebabkan tewas itu," ujar Kapolsek Torjun AKP Budi Wardiman per telepon, Kamis malam.

Peristiwa pemukulan siswa itu berawal, saat Budi Cahyono menyampaikan pelajaran kesenian.

Kala itu, ada siswa berinisial HI, yakni pelaku pemukulan tertidur di kelas. Guru Budi langsung mendekati siswa tersebut, dan langsung mencoret pipinya dengan tinta.

Namun, sang siswa HI langsur berdiri dan memukul guru Budi hingga mengenai pelipis wajahnya.

"Kejadiannya sekitar pukul 13.00 WIB siang tadi," kata Kepala SMA Negeri I Torjun Sampang Drs Amat kepada per telepon.

"Saya sendiri sebenarnya sedang tidak berada di dalam kelas, informasinya HI ditegur oleh Pak Budi saat pelajaran terakhir itu, kemungkinan anak ini masih mengulang kembali kesalahannya dan tiba-tiba HI memukuli Pak Budi," ujar Amat.

Amat menuturkan, guru Budi memang sempat menceritakan atas kejadian di ruang kelas XII kepada dirinya.

Saat menceritakan kejadian di dalam kelas itu XII itu, guru Budi masih terlihat sehat, tapi orangnya memang nampak lesu.

"Baru sore tadi saya mendengar kabar bahwa Pak Budi dibawa oleh keluarganya ke rumah sakit Surabaya karena tidak sadarkan diri," kata Amat, menjelaskan.

Teman-teman sekelas HI menyayangkan tindakan yang dilakukan yang bersangkutan terhadap guru Budi tersebut, karena menurut mereka tindakan wajar dilakukan.

Sementara itu, Dosen Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdatut Tullab Sampang Dr Moh Wardi menyayangkan atas tragedi yang terjadi di dunia pendidikan di Kabupaten Sampang tersebut.

"Ini sudah diluar batas kewajaran, apalagi hingga menyebabkan guru meninggal dunia seperti itu," ujar Wardi.
(T.KR-ZIZ/Santoso)