Jalan penghubung desa rusak parah

id jembatan, jalan, jembatan rusak, tanggap darurat,

Jalan penghubung desa rusak parah

Ilustrasi - Warga desa bangun jembatan darurat (FOTO ANTARA Sumsel/14/Edo Permana)

Baturaja  (ANTARA Sumsel) - Kondisi jalan penghubung Desa Bandar Agung menuju Desa Gunung Meraksa Kecamatan Lubuk Batang, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan, kini rusak parah sehingga diharapkan pemerintah daerah tanggap menyikapi hal tersebut untuk melakukan perbaikan.

Anggota DPRD Ogan Komering Ulu (OKU), Robi Vertigo di Baturaja, Selasa mengatakan, saat ini kondisi jalan terbelah sekitar satu meter dan dibagian pinggiran mengalami longsor hingga puluhan meter.

"Saya baru dapat kabar dari kepala desa setempat jika jalan itu rusak. Hal ini terjadi sejak sering hujan deras di wilayah itu terlebih lokasi memang dekat dengan aliran sungai," kata Robi.

Ia berharap, pemerintah bertindak cepat atau tanggap darurat sehingga akses jalan bisa dilewati oleh masyarakat minimal dibuatkan jalan darurat untuk sementara sebagai jalur alternatif.

"Sebenarnya bisa saja diperbaiki, paling tidak menggunakan anggaran dana bencana alam," katanya.

Untuk saat ini, kata Robi, jalan tersebut hanya bisa dilalui sepeda motor tidak bisa dilintasi kendaraan roda empat, sehingga terpaksa melalui perlintasan Desa Kartamulya yang jaraknya cukup jauh.

Dijelaskannya, dalam setiap penyampaian pemandangan pada Rapat Paripurna DPRD setempat, Fraksi PKB selalu mengingatkan kepada bupati untuk memperhatikan hal tersebut, yaitu jalan poros kabupaten antara Gunung Meraksa dan Kartamulya karena  ditakutkan akan terjadi kerusakan seperti ini.

"Memang pembangunan jalan di sana sudah dianggarkan untuk 2018. Namun, sebelum waktu perbaikan atau pembangunan, jalan tersebut sudah rusak," katanya.

Sementara Kades Bandar Agung, Sailman saat dikonfirmasi membenarkan adanya kerusakan jalan yang cukup parah di desanya itu.

Ia menjelaskan, jalan yang lebarnya sekitar enam meter tersebut saat ini kondisinya rusak parah bahkan nyaris putus sehingga hanya bisa dilalui kendaraan roda dua saja.

"Ini jalan amblas sudah dari malam Minggu kemarin akibat hujan sangat deras. Begitu paginya, saat warga hendak melakukan aktivitas (menggunakan roda empat) terhenti karena jalan tersebut tidak bisa dilalui," ungkapnya.

Sailman menambahkan, jika tidak cepat diperbaiki bukan tidak mungkin desa akan terisolir mengingat jika warga ingin keluar menuju jalan lintas harus memutar arah melewati beberapa desa di antaranya Desa Tanjung Manggis, Lunggaian, Kartamulya hingga tembus di simpang empat Lubukbatang.

"Kalau lewat sana, memakan waktu hingga dua jam bahkan lebih, apalagi sekarang jalan keluar dari Lunggaian menuju Kartamulya sudah sangat rusak," katanya.

Ia menegaskan, pihaknya akan segera berkoordinasi dengan pemerintah setempat agar jalan rusak dapat segera diperbaiki.

"Paling tidak kita manfaatkan batang pohon-pohon untuk menutupi jalan yang nyaris putus sehingga bisa dilalui kendaraan roda empat, tapi bukan berarti tidak diperbaiki oleh pemerintah daerah," ujarnya.