Kuala Lumpur (ANTARA Sumsel) - Tim sepak bola "cerebral palsy" Indonesia ingin meraih medali emas di ASEAN Para Games ke-9, Malaysia, sekaligus memperbaiki prestasi di ajang yang sama dua tahun lalu di Singapura.
Pada ASEAN Para Games 2015 di Singapura, tim Indonesia yang ketika itu baru pertama kali berpartisipasi tidak bisa meraih medali.
"Indonesia baru mengenal sepak bola CP dua tahun lalu. Di tahun ini, kalau semua pemain bisa lolos klasifikasi, kami yakin bisa meraih emas," ujar pelatih tim sepak bola CP Indonesia Fadillah Umar di Kuala Lumpur, Malaysia, Kamis.
Adapun klasifikasi sepak bola CP diadakan pada Jumat (14/9). Di tahap itu, para pemain akan dilihat tingkat ketunaannya atau dalam hal ini bagaimana kondisi CP-nya.
Jika tidak memenuhi syarat, maka pemain tersebut tidak bisa bermain di kompetisi tujuh lawan tujuh itu.
"Kami berharap 12 atlet yang kami bawa semuanya lolos dari klasifikasi," kata Fadillah, yang menyebut Indonesia berada di grup maut sepak bola CP ASEAN Para Games karena bergabung dengan peraih medali emas ASEAN Para Games 2015 Thailand dan peraih medali perak di kejuaraan serupa, Myanmar.
Cabang olahraga sepak bola CP ASEAN Para Games 2017 sendiri digelar pada 18-22 September 2017 di arena Lapangan C, Dewan Olahraga Nasional, Kuala Lumpur.
Kontingen Indonesia total diperkuat 196 atlet di ASEAN Para Games ke-9, 2017, di Kuala Lumpur, Malaysia, yang digelar pada 17-23 September 2017. Mereka akan bertanding di 11 cabang olahraga dari 16 cabang yang dikompetisikan.
Ke-11 cabang olahraga itu adalah catur, goalball, atletik, angkat berat, bulu tangkis, sepak bola Cerebral Palsy (CP), panahan, tenis meja, renang, boling serta paracycling (track dan road race).
Kontingen Indonesia ditargetkan meraih 107 medali emas di pesta olahraga se-Asia Tenggara untuk penyandang disabilitas ini.