BPJS Kesehatan Palembang luncurkan aplikasi "mobile screening"

id BPJS Kesehatan, mobile screening, aplikasi, memudahkan masyarakat, mendeteksi dini, penyakit, tidak menular seperti diabetes melitus, hipertensi, ginj

BPJS Kesehatan Palembang luncurkan aplikasi "mobile screening"

Ilustrasi - Petugas Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan memberikan pelayanan kepada peserta BPJS. (ANTARA FOTO/Kornelis Kaha)

Palembang (Antarasumsel.com)  - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Kota Palembang meluncurkan aplikasi "mobile screening", Rabu, untuk memudahkan masyarakat mendeteksi dini resiko penyakit tidak menular seperti diabetes melitus, hipertensi, ginjal kronik dan jantung koroner.

Kepala Cabang BPJS Kesehatan Kota Palembang Diah Sofiawati dalam acara peluncuran di kantor pelayanan R Sukamto,  mengatakan aplikasi ini bertujuan untuk mencegah penderita penyakit tidak menular mengalami sakit yang lebih parah.

"Bila potensi resiko bisa diatasi, maka maka resiko pembiayaan tentu bisa ditekan juga," kata Diah.

Untuk memanfaatkan aplikasi ini, peserta dapat mengunduhnya di Google play store yang ada di telepon seluler android.

Lalu untuk mengaktifkannya, peserta memasukkan nomor keanggotaan yang tercantum dalam kartu BPJS Kesehatan.

"Nanti ada ada sekitar 40 pertanyaan yang harus dijawab, untuk kemudian aplikasi menyimpulkan mengenai kemungkinan penyakit yang diderita peserta," kata dia.

Jika hasil pendeteksian dini menyatakan terkena penyakit kronis maka peserta dapat langsung mendatangi fasilitas kesehatan tingkat pertama untuk meminta dilakukan uji laboratorium agar dapat diperiksa secara menyeluruh.     Kemudian, peserta dapat dirujuk ke tingkat pelayanan berikutnya berdasarkan hasil laboratorium.

"Dengan lahirnya aplikasi ini, BPJS Kesehatan berharap peserta dapat lebih peduli pada pencegahan dibandingkan pada penindakan," kata dia.

Sepanjang tahun 2016, BPJS Kesehatan telah melakukan skrining riwayat kesehatan kepada peserta JKN-KIS di seluruh Indonesia.

Hasilnya, untuk penyakit diabetes melitus terdapat 702.944 (resiko rendah), 35.225 (resiko sedang), 651 (resiko tinggi), untuk penyakit hipertensi 632.760 (resiko rendah), 104.976 (resiko sedang), dan 2.093 (resiko tinggi).