Bogor giatkan menanam perkarangan rumah

id menanam, pekarangan rumah, fluktuasi harga kebutuhan pokok, memanfaatkan perkarangan, menanam aneka tanaman , karbohidrat, serta sayuran

Bogor giatkan menanam perkarangan rumah

Seorang pekerja melakukan perawatan tanaman selada yang ditanam dengan teknik hidroponik. (Foto Antarasumsel.com/Nova Wahyudi/16/den)

Bogor (Antarasumsel.com) - Tim Penggerak PKK Kota Bogor, Jawa Barat memiliki strategi dalam menghadapi fluktuasi harga kebutuhan pokok yang tidak menentu dengan memanfaatkan perkarangan rumah untuk menanam aneka tanaman mengandung karbohidrat, serta sayuran.

"Sosialisasi terus berjalan, mengimbau seluruh masyarakat untuk memiliki Lumbung Hidup," kata Ketua Tim Penggerak PKK Kota Bogor Yane Ardian Bima Arya, kepada Antara di Bogor, Rabu.

Yane menjelaskan, Lumbung Hidup adalah memanfaatkan perkarangan rumah untuk ditanami dengan jenis tanaman mengandung karbohidrat. Seperti, talas, ubi jalar, ubi kayu, jagung, ganyong dan lainnya.

"Kami juga ada program Warung Hidup yakni lahan perkarangan rumah yang ditanami dengan jenis tanaman banyak mengandung sumber vitamin dan mineral yakni sayur-sayuran," katanya.

Tidak hanya itu, lanjut Yane, selain menanam tanaman mengandung karbohidrat (Lumbung Hidup) dan tanaman mengandung vitamin dan mineral (Warung Hidup), PKK juga mendorong masyarakat memanfaatkan perkarangan rumah sebagai Apotik Hidup.

"Apotik hidup artinya, lahan perkarangan rumah yang ditanami tanaman yang dapat digunakan sebagai obat-obatan bagi keluarga, misalnya kunyit, jahe, temulawak, kunci, lempayung, kencur dan lain-lainnya," kata Yane.

Ada banyak pilihan pemanfaatan perkarangan rumah sebagai media tanam, lanjut Yane, tidak hanya sebagai Lumbung hidup, Warung Hidup, maupun Apotik hidup. Masyarakat juga dapat memanfaatkannya sebagai Bank hidup.

"Bank hidup dimaksudkan, lahan perkarangan yang ditanami tanaman buah-buahan, yang bila dipanen hasilnya bisa ditabung, misalnya mangga, rambutan, durian, manggis, buah naga, lengkeng dan lainnya," kata ibu dua anak ini.

Terkait meroketnya harga sejumlah kebutuhan pokok, Yane menilai situasi tersebut wajar terjadi disaat cuaca tidak menentu saat ini. Di satu sisi, kenaikan harga dapat meningkatkan pendapatan petani, di sisi lainya, ibu-ibu rumah tangga mengeluhkan kenaikan dengan pendapatan yang terbatas.

"Untuk mensiasatinya, semakin penting warung hidup yang harus ada di tiap rumah. Setidaknya dapat mengurangi beban dari mahalnya harga kebutuhan pokok, kalau kita masifkan gerakan ini," katanya.

Sejak dua pekan terakhir, harga sayur mayur seperti cabai dan bawang melambung tinggi, harga cabai merah keriting saat itu mencapai Rp75 ribu per kilogram, sedangkan bawang merah dan bawang putih rata-rata Rp40 ribu per kilo gram.