Peserta TAFISA Games harapkan kios cendera mata

id TAFISA Games, toko cendera mata, esta Olahraga Rekreasi Dunia, peserta olahraga

Peserta TAFISA Games harapkan kios cendera mata

Pesta Olahraga Rekreasi Dunia (TAFISA Games) 2016 (sport.merahputih.com)

Jakarta (ANTARA Sumsel) - Sejumlah peserta olahraga dan permainan tradisional dalam Pesta Olahraga Rekreasi Dunia (TAFISA Games) 2016 mengharapkan keberadaan kios-kios cendera mata di area penyelenggaraan.

"Saya rasa suvenir atau cendera mata tentang acara ini perlu. Para peserta, apalagi dari luar negeri, telah datang dan bermain dengan senang di sini. Pastinya mereka juga tertarik untuk membeli cendera mata," kata Ketua Komunitas Hong Zaini Alif di Jakarta, Sabtu.

Indonesia, menurut Zaini, punya kesempatan istimewa sekaligus terhormat sebagai tuan rumah pesta olahraga masyarakat dunia pada 6-12 Oktober itu sehingga perlu memanfaatkan secara penuh kesempatan memperkenalkan kebudayaan dalam negeri dan bangsa lain kepada masyarkat.

"Dibanding kita harus memperkenalkan permainan dan olahraga tradisional kita ke luar negeri. Acara seperti ini lebih penting meskipun sayang tidak banyak masyarakat kita yang tahu tentang ini," kata Zaini yang membatalkan jadwal kunjungan ke Australia dan Serbia sejak September demi keikutsertaan dalam TAFISA ke-6.

Panitia pertandingan cabang olahraga gateball Iwan mengatakan panitia penyelenggara TAFISA 2016 perlu melibatkan usaha-usaha kecil dan menengah untuk membuat cinderamata seperti maskot TAFISA yaitu Tarsius Tumpara.

"Suvenir seperti kaos atau gantungan kunci seputar TAFISA ini sebenarnya bisa menambah penghasilan usaha kecil dan menengah di sekitar Jakarta," kata Iwan.

Selain mengikuti pertandingan gateball yang berlangsung di GOR Sunter Jakarta Utara, Iwan mengatakan peserta dan panitia gateball tertarik mengunjungi arena-arena TAFISA Games di kawasan Ancol. Tapi, mereka tidak menerima informasi tentang lokasi-lokasi arena itu.

Peserta TAFISA asal Polandia Michael Bronikowski mengaku gembira dengan sambutan pengunjung yang telah mencoba olahraga tradisional asal negara Eropa itu meski jadwal demo permainan tradisional seringkali tidak tepat waktu.

"Suvenir juga perlu karena acara ini lebih baik dibanding Olimpiade. Dalam TAFISA, pengunjung yang datang bersama anggota keluarga mereka dapat mencoba langsung olahraga maupun permainan tradisional kami. Sedangkan dalam Olimpiade, pengunjung hanya menonton saja," ujar Bronikowski.

Panitia Pelaksanaan TAFISA World Games menyebut Pesta Olahraga Masyarakat yang berlangsung di Jakarta selama sejak Kamis (6/10) hingga Sabtu (8/10) telah berjalan lancar.

"Bahkan panitia sudah mengeluarkan lebih dari 20.000 tanda pengenal. Ini di luar perkiraan kami," ujar kata Ketua Panitia Pelaksana Hayono Isman di Jakarta, Sabtu.

Meski begitu, pria yang juga Ketua Umum Federasi Olahraga-Rekreasi Masyarakat Indonesia (FORMI) mengaku pelaksanaan perhelatan empat tahunan sekali itu masih ada masalah.

"Pernah ada keluhan dari peserta asing terkait keterlambatan minuman yang diakibatkan pihak sponsor tidak bisa memenuhi kewajibannya. Kami langsung mengatasinya dengan segera," kata Hayono.