IODI berharap dansa dipertandingkan di PON Papua

id Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Olahraga Dansa Indonesia, IODI, Heru Sutanto, pon papua, Pekan Olahraga Nasional ke-20

IODI berharap dansa dipertandingkan di PON Papua

Ilustrasi atlet dansa (Antarasumsel.com/Ist)

Bandung (ANTARA Sumsel) - Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Olahraga Dansa Indonesia (IODI) Heru Sutanto mengatakan organisasinya sangat berharap cabang olahraga dansa dapat dipertandingkan di Pekan Olahraga Nasional ke-20 di Papua pada 2020.

"Lihat sendiri bagaimana antusias atlet dan penonton terhadap olahraga ini. IODI sangat berharap, dansa tetap dipertandingkan di PON," kata Heru yang diwawancarai seusai acara penutupan pertandingan "dancesport" PON ke-19 Jabar di Bandung, Jabar, Selasa.

Ia mengatakan saat ini olahraga dansa berkembang hampir di seluruh daerah yang dapat dibuktikan dari peserta PON Jabar.

Dua provinsi, yakni Bali dan NTB juga mengirimkan wakilnya pada ajang olahraga paling tertinggi di Tanah Air ini.

Selain itu, menurut Heru, yang patut menjadi perhatian adanya sepasang atlet usia 8 tahun asal NTB yang sudah ambil bagian dalam ajang PON.

"Ini suatu kemajuan yang patut disyukuri karena olahraga ini sudah merambah ke anak-anak," kata dia.

Ia menambahkan dengan perkembangan yang ada ini, IODI berharap para pengambil kebijakan dapat mempertimbangkannya sehingga dapat digelar setiap PON.

"Ada yang mengatakan bahwa dansa ini bukan budaya Indonesia, berpakaian seksi dan gerakannya agak vulgar. Coba buktikan sendiri, apakah demikian ?. Faktanya tidak begitu, para atlet juga tahu menempatkan diri karena mengetahui ini adalah ajang PON," kata dia.

IODI mempertandingkan 15 nomor dari 47 nomor "dancesport" pada PON Jawa Barat. Salah satu nomor yang menarik selain latin, yakni hip-hop.

Menurut Heru hip-hop digelar karena tarian ini demikian populer di kalangan anak muda, selain itu, IODI juga anggota dari International Dance Organization.

"Jika nantinya dipertandingkan di PON, IODI berencana mempertandingkan 30 nomor," kata dia.

Cabang olahraga dansa untuk kali pertama dipertandingkan pada PON ke-17 di Kalimantan Timur sebagai pertandingan ekshibisi, kemudian tidak dipertandingkan pada PON ke-18 di Riau dan untuk kali pertama dipertandingkan secara resmi pada PON Jawa Barat.

Pada PON di Bandung, Jawa Barat ini, sejumlah provinsi ambil bagian, termasuk dua provinsi yang terbilang kurang begitu berkembang olahraga dansanya yakni Bali dan NTB.

Peluang untuk dipertandingkan di PON mendatang cukup terbuka karena Papua meraih dua emas pada PON kali ini.