Warga Palembang keluhkan listrik terus "byar-pet"

Palembang, (ANTARA News) - Kondisi aliran listrik PT PLN di Kota Palembang, Sumatera Selatan yang masih kerap mengalami mati-hidup atau "byar-pet" dalam beberapa hari terakhir ini dikeluhkan warga mengganggu aktivitas penting sehari-hari mereka.

"Bagaimana ini, sepagi ini saja sudah dua kali terjadi mati lampu," kata Ny Indria, warga Komplek Perumahan Bukit Sejahtera di Palembang, Rabu.

Nyonya Indria mengatakan sejak pukul 06.00 WIB hingga 08.00 WIB , setidaknya sudah dua kali terjadi mati lampu.

Padahal aktivitasnya sedang menyiapkan diri untuk membereskan banyak urusan di pagi hari, saat suami harus bekerja dan anak-anak berangkat ke sekolah.

Keluhan serupa diungkapkan sejumlah peserta uji kompetensi wartawan (UKW) yang digelar Lembaga Pers Dr Soetomo (LPDS) bekerja sama dengan Dewan Pers dan Yayasan Tifa, di Palembang.

Menurut salah satu peserta, Frans, wartawan salah satu koran harian di Sumsel, pada Selasa (13/3) sore menjelang malam, sampai beberapa kali aliran listrik PLN yang ada di hotel itu tiba-tiba mati.

Beberapa saat kemudian, aliran listrik itu hidup kembali.

Namun tak berapa lama, terjadi lagi "byar-pet" aliran listrik PLN itu.

Kondisi aliran listrik tersebut sangat mengganggu aktivitasnya, bersama 20-an wartawan lain yang sedang melaksanakan unjuk kerja, praktik penulisan dan editing berita maupun skrip dan memilah hasil liputan teve yang harus mereka lakukan.

"Untung saja di hotel, sehingga segera dihidupkan aliran listrik cadangan setelah aliran listrik PLN mati," kata dia lagi.

Para konsumen listrik PLN itu berharap, manajemen perusahaan listrik di Palembang itu dapat lebih baik melayani pelanggannya dan tidak lagi terjadi sering "byar-pet" tanpa pemberitahuan sebelumnya, bahkan sampai terjadi berkali-kali dalam satu hari.

Belum diperoleh penjelasan resmi dari pihak PLN WS2JB di wilayah Sumsel maupun PLN Kota Palembang berkaitan kondisi "byar-pet" dimaksud.

Namun dalam beberapa pekan ini, PLN di daerah ini, setidaknya telah beberapa kali menyampaikan pengumuman dan informasi di media massa berkaitan rencana menerapkan pemadaman aliran listrik bergiliran di daerah tertentu, disampaikan beberapa hari sebelumnya. (ANT-BSB)