Palembang, Sumsel (ANTARA) - Badan Karantina Indonesia (Barantin) menyiapkan Kota Palembang, Sumsel, menjadi pusat atau hub ekspor komoditas perkebunan dari Sumsel, yang selama ini melalui Lampung.
"Berdasarkan data komoditas perkebunan Sumsel seperti kopi tercatat diekspor melalui Lampung. Dengan menjadikan Palembang sebagai hub, bisa tercatat sebagai ekspor daerah ini," kata Kepala Barantin Sahat M Panggabean seusai peluncuran aplikasi Go Ekspor di Palembang, Senin.
Dia menjelaskan dengan menjadikan Palembang sebagai hub ekspor, diharapkan bisa lebih mempercepat distribusi barang dan menekan biaya logistik dari kawasan Sumsel.
Selain itu, dapat mengoptimalkan sistem ketelusuran untuk memastikan asal usul komoditas pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, dan produk wajib karantina lainnya yang akan diekspor.
"Palembang memungkinkan menjadi hub ekspor karena memiliki banyak komoditas unggulan dan didukung infrastruktur pelabuhan yang memadai," ujar Sahat.
Sementara, Kepala Balai Karantina Hewan Ikan dan Tumbuhan (BKHIT) Sumsel Sri Endah Ekandari mengatakan pada 2025 ini pihaknya telah memfasilitasi ekspor langsung sejumlah komoditas perkebunan dan produk olahannya dari Pelabuhan Boom Baru, Palembang.
"Kami telah memfasilitasi ekspor kopi dari Kabupaten Lahat dan Muara Enim, serta minyak kelapa mentah (CNO) dari Kabupaten Banyuasin ke Malaysia, serta serat nanas asal Kota Prabumulih ke Spanyol," ujarnya.
Menurut dia, peran penting BKHIT Sumsel dalam memastikan produk perkebunan yang akan diekspor memenuhi standar keamanan dari mikroorganisme pengganggu tumbuhan dan persyaratan teknis dari negara tujuan.
Rangkaian tindakan karantina dilakukan secara ketat, mulai dari pemeriksaan fisik, ketelusuran asal usul komoditas, pengujian laboratorium, hingga penerbitan sertifikat fitosanitari.
Fitosanitari adalah serangkaian tindakan karantina tumbuhan yang dilakukan sebelum mengekspor komoditas pertanian dan perkebunan.
Dengan melalui pendampingan tim BKHIT Sumsel, diharapkan produk yang akan diekspor itu benar-benar memenuhi standar dan persyaratan, sehingga ketika sampai di negara tujuan ekspor tidak mengalami masalah atau penolakan, kata Sri Endah.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Barantin siapkan Palembang jadi hub ekspor komoditas perkebunan