Ogan Komering Ulu, Sumsel (ANTARA) - Bupati Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, Teddy Meilwansyah menyebutkan bahwa peresmian Museum Goa Harimau sebagai cagar budaya nasional akan berdampak pada meningkatnya sektor pariwisata di daerah itu.
"Sesuai jadwal Museum Goa Harimau ini akan diresmikan langsung oleh pihak Kementerian Kebudayaan RI pada awal Juni 2025," kata Bupati Teddy di Baturaja, Kabupaten OKU, Rabu.
Dia mengatakan Goa Harimau yang terletak di Desa Padang Bindu Kecamatan Semidang Aji tersebut digadang-gadang sebagai museum terbesar kedua di Indonesia setelah Museum Sangiran di Kabupaten Sragen Provinsi Jawa Tengah.
Goa Harimau menyimpan peninggalan prasejarah termasuk kerangka manusia purba prasejarah berusia 3.000 tahun dan 15.000 tahun dari dua ras yakni Neomongolit hingga Autoromenalisia yang menceritakan perjalanan manusia purba hingga modern saat ini.
"Di dalam museum itu nantinya dipamerkan berbagai macam peninggalan prasejarah termasuk kerangka manusia purba," kata dia.
Setelah diresmikan nanti, kata dia, Museum Goa Harimau dapat menjadi pusat informasi dan edukasi yang komprehensif tentang sejarah dan budaya daerah tersebut.
Hal itu diyakini dapat menarik minat wisatawan, baik domestik maupun mancanegara untuk mengunjungi dan mempelajari kekayaan budaya Indonesia di situs cagar budaya tersebut.
"Sebagai situs bersejarah yang diakui secara nasional, Goa Harimau akan menarik lebih banyak wisatawan untuk berkunjung dan mempelajari sejarahnya," ujarnya.
Hal itu juga akan berdampak positif pada perekonomian lokal, khususnya bagi masyarakat yang tinggal di sekitar Goa Harimau.
Menurut dia, saat ini pihaknya sedang melakukan persiapan peresmian Goa Harimau sebagai cagar budaya nasional, mulai dari kesiapan infrastruktur pendukung seperti akses jalan, fasilitas umum, serta strategi promosi yang akan dilakukan menjelang dan sesudah peresmian nanti.
"Peresmian ini diharapkan menjadi momentum untuk lebih meningkatkan potensi pariwisata dan pendidikan di Kabupaten OKU," ujar dia.