Palembang (ANTARA) - Balai Karantina Hewan Ikan dan Tumbuhan Sumatera Selatan (BKHIT Sumsel) menyebutkan kembalinya status internasional untuk Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang berpeluang meningkatkan nilai ekspor di wilayah ini.
Penanggung Jawab Satuan Pelayanan BKHIT Sumsel Komarudin mengatakan kembali beroperasinya SMB II Palembang sebagai bandara internasional membuka peluang baru bagi ekspor komoditas asal Sumsel bisa dilakukan secara langsung, karena selama ini komoditas yang diekspor tidak tercatat melalui Sumsel, melainkan melalui provinsi lainnya.
Ia menjelaskan beberapa komoditas asal Sumsel yang kerap diekspor melalui daerah lain seperti Bandara Soekarno-Hatta, yaitu dari perikanan di antaranya ikan betutu, kepiting serta udang belalang.
“Jadi mungkin itu potensi yang bisa kami promosikan ke depan untuk diekspor langsung melalui Sumsel,” ujarnya pula.
Selain itu, selama tidak adanya pelayanan penerbangan internasional, beberapa produsen di Sumsel juga ada yang menanyakan terkait pengiriman komoditas ke luar negeri.
Salah satunya dari produsen komoditas kopi yang trennya cenderung positif, baik itu dari sisi produksi maupun harga.
"Namun, sistem sebelumnya itu kan banyak yang menerima pesanan secara daring, jadi muatannya juga tidak banyak dan berkisar hanya 5-10 kilogram,” kata Komarudin.