Garut (ANTARA) - Balai Bahasa Provinsi Jawa Barat menggelar Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) yang melibatkan kalangan pelajar perwakilan kota/kabupaten dalam rangka meningkatkan kecintaan terhadap bahasa Sunda agar tetap terjaga kelestariannya di tengah perkembangan zaman saat ini.

"Mudah-mudahan rasa cinta terhadap bahasa Sunda, terutama di kalangan tunas-tunas bahasa Sunda dan di kalangan anak-anak kita bisa terus tumbuh, dan bisa tetap lestari," kata Kepala Balai Bahasa Provinsi Jawa Barat (Jabar) Herawati saat acara FTIB Tahun 2024 tingkat Provinsi Jawa Barat di Hotel Harmoni Kabupaten Garut, Selasa.

Ia menuturkan kegiatan itu dilaksanakan rutin setiap tahun, termasuk saat ini digelar di Kabupaten Garut yang melibatkan 756 peserta dari kalangan pelajar SD dan SMP dari 27 kota/kabupaten dengan tujuh cabang yang diperlombakan, yakni Nembang Pupuh, Biantara, Ngarang Carpon, Baca jeung Nulis Aksara Sunda, Borangan, Maca Sajak, dan Ngadongeng.

 

Lomba tersebut, kata dia, merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk menumbuhkan kecintaan anak-anak terhadap bahasa daerah, khususnya di Jawa Barat, yaitu bahasa Sunda.

"Kami berharap pelaksanaan Festival Tunas Bahasa Ibu ini tetap dilaksanakan di tahun mendatang sebagai upaya nyata kita untuk bisa melestarikan bahasa daerah, karena sudah masuk di dalam program revitalisasi bahasa daerah," katanya.


Ia menambahkan kegiatan tersebut bagian dari solusi agar anak-anak bisa mengenal bahasa daerah, dan selanjutnya bisa diterapkan dalam aktivitas sehari-hari, sehingga ciri khas lokal di Jawa Barat tetap terjaga.

Upaya lain, lanjut dia, dengan kebijakan pemerintah daerah yang menerapkan muatan lokal mata pelajaran Bahasa Sunda di setiap sekolah, sehingga bahasa daerah tersebut dapat terus diketahui oleh anak-anak.

"Kita bersyukur di Jawa Barat itu diajarkan sebagai muatan lokal di satuan pendidikan," katanya.

Penjabat Bupati Garut Barnas Adjidin yang membuka secara resmi FTBI Tahun 2024 tingkat Provinsi Jawa Barat menyampaikan bangga Kabupaten Garut dipilih sebagai lokasi dilaksanakannya kegiatan tersebut untuk mendukung pelestarian bahasa daerah, khususnya bahasa Sunda.

"Mudah-mudahan tujuan FTBI ini tercapai sesuai rencana, kegiatan ini diharapkan menjadi dasar berbudaya bahasa, dan landasan menghargai bahasa ibu," katanya.

 

 

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Garut Ade Manadin menambahkan pihaknya mengikutsertakan 14 siswa SD dan SMP untuk berpartisipasi dalam FTBI yang diharapkan bisa mendapatkan juara.

Ia mengapresiasi adanya kegiatan itu sebagai bentuk penghargaan kepada kalangan pelajar yang akhirnya bisa mempertahankan bahasa Sunda sebagai bahasa ibu di Kabupaten Garut.

"Bahasa Sunda harus dipertahankan sebagai bahasa ibu," katanya.


Pewarta : Feri Purnama
Editor : Syarif Abdullah
Copyright © ANTARA 2024