Baturaja (ANTARA) - Balai Bahasa Sumatera Selatan menggelar lomba menulis cerita pendek (cerpen) dengan menggunakan bahasa daerah yang diikuti oleh peserta dari enam kabupaten/kota di Sumsel.
Pelaksana Tugas Kepala Balai Bahasa Sumsel Nukman di Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Selasa, mengatakan kegiatan kemah cerpen ini dilaksanakan pada 11-13 November 2024.
Kegiatan ini merupakan kebijakan platform Merdeka Belajar episode 17 yang diluncurkan di Provinsi Sumatera Selatan pada 22 Februari 2022.
Dia mengatakan kegiatan tersebut diikuti oleh siswa yang berasal dari enam kabupaten/kota di Sumsel, meliputi Kabupaten OKU Selatan, OKU Timur, OKU, OKI, Muaraenim, dan Kota Palembang.
"Para peserta merupakan pemenang lomba menulis cerpen pada festival berjenjang FTBI (Festival Tunas Bahasa Ibu) beberapa waktu lalu," katanya.
Puluhan peserta dari satuan pendidikan sekolah sasar (SD) ini akan menulis cerpen menggunakan bahasa Komering, Ogan, Kayuagung, Pedamaran, Lematang, dan Melayu Palembang, sedangkan perlombaan tersebut di gelar di Hotel Santika Radial Palembang.
Setelah proses penyuntingan karya cerpen dari para siswa ini, katanya, akan diterbitkan dalam jumlah terbatas.
Ia berharap, kemah cerpen ini menjadi wadah bagi para tunas bahasa ibu untuk terus berkreasi dan berkarya, mengasah bakat dan kemampuan mereka dalam mempraktikkan atau membiasakan berbahasa daerah dalam kehidupan sehari-hari.
"Konsep ini menjadi ruang alternatif untuk mengajarkan bahasa daerah dengan mudah dan riang gembira," ujarnya.
Pelaksana Tugas Kepala Balai Bahasa Sumsel Nukman di Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Selasa, mengatakan kegiatan kemah cerpen ini dilaksanakan pada 11-13 November 2024.
Kegiatan ini merupakan kebijakan platform Merdeka Belajar episode 17 yang diluncurkan di Provinsi Sumatera Selatan pada 22 Februari 2022.
Dia mengatakan kegiatan tersebut diikuti oleh siswa yang berasal dari enam kabupaten/kota di Sumsel, meliputi Kabupaten OKU Selatan, OKU Timur, OKU, OKI, Muaraenim, dan Kota Palembang.
"Para peserta merupakan pemenang lomba menulis cerpen pada festival berjenjang FTBI (Festival Tunas Bahasa Ibu) beberapa waktu lalu," katanya.
Puluhan peserta dari satuan pendidikan sekolah sasar (SD) ini akan menulis cerpen menggunakan bahasa Komering, Ogan, Kayuagung, Pedamaran, Lematang, dan Melayu Palembang, sedangkan perlombaan tersebut di gelar di Hotel Santika Radial Palembang.
Setelah proses penyuntingan karya cerpen dari para siswa ini, katanya, akan diterbitkan dalam jumlah terbatas.
Ia berharap, kemah cerpen ini menjadi wadah bagi para tunas bahasa ibu untuk terus berkreasi dan berkarya, mengasah bakat dan kemampuan mereka dalam mempraktikkan atau membiasakan berbahasa daerah dalam kehidupan sehari-hari.
"Konsep ini menjadi ruang alternatif untuk mengajarkan bahasa daerah dengan mudah dan riang gembira," ujarnya.