Jayapura (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Jayapura, Papua melalui Dinas Pariwisata setempat mendukung upaya musisi di daerah ini memasarkan karya musik mereka secara daring melalui program pelatihan distribusi dan proteksi digital karya musik.
Kepala Bidang Pemasaran Dinas Pariwisata Kota Jayapura Andi Mappiguna di Jayapura, Sabtu, mengatakan program pelatihan itu bertujuan untuk mendukung potensi musisi dan label rekaman di daerah ini dalam bidang promosi baik secara nasional maupun internasional.
"Nantinya peserta akan mendapatkan materi tentang pengenalan dan proses industri digital musik distribusi, pemilihan platform digital musik, dan memasarkan serta distribusi karya musik yang tepat," katanya.
Selanjutnya strategi pemasaran karya musik yang efektif, peningkatan visibilitas karya musik, serta tren industri digital musik, dan "music producing".
Menurut Andi, setelah peserta pelatihan yang terdiri atas 30 musisi di Kota Jayapura ini mendapatkan materi dari para narasumber, maka akan pelaksanaan studi kasus yang dilaksanakan di arena Numbay Creative Festival dengan menggunakan alat pendukung seperti kamera dan aplikasi.
Pelaksana Harian Sekretaris Daerah Kota Jayapura Frederik Awarawi meyakini teknologi digital memberikan peluang besar bagi musisi di daerah itu untuk dapat menjangkau audiens yang lebih luas.
Dia menjelaskan, melalui kegiatan ini para musisi Kota Jayapura diberikan pemahaman tentang hak cipta dan bagaimana cara melindungi karya dari pelanggaran.
"Termasuk juga pendaftaran hak cipta dan penggunaan lisensi yang tepat," katanya.
Dia berharap melalui pelatihan itu semua musisi dapat menguasai berbagai platform distribusi digital serta memahami cara kerjanya, sehingga karya musik yang dihasilkan bisa dikenal masyarakat luas.
Kepala Bidang Pemasaran Dinas Pariwisata Kota Jayapura Andi Mappiguna di Jayapura, Sabtu, mengatakan program pelatihan itu bertujuan untuk mendukung potensi musisi dan label rekaman di daerah ini dalam bidang promosi baik secara nasional maupun internasional.
"Nantinya peserta akan mendapatkan materi tentang pengenalan dan proses industri digital musik distribusi, pemilihan platform digital musik, dan memasarkan serta distribusi karya musik yang tepat," katanya.
Selanjutnya strategi pemasaran karya musik yang efektif, peningkatan visibilitas karya musik, serta tren industri digital musik, dan "music producing".
Menurut Andi, setelah peserta pelatihan yang terdiri atas 30 musisi di Kota Jayapura ini mendapatkan materi dari para narasumber, maka akan pelaksanaan studi kasus yang dilaksanakan di arena Numbay Creative Festival dengan menggunakan alat pendukung seperti kamera dan aplikasi.
Pelaksana Harian Sekretaris Daerah Kota Jayapura Frederik Awarawi meyakini teknologi digital memberikan peluang besar bagi musisi di daerah itu untuk dapat menjangkau audiens yang lebih luas.
Dia menjelaskan, melalui kegiatan ini para musisi Kota Jayapura diberikan pemahaman tentang hak cipta dan bagaimana cara melindungi karya dari pelanggaran.
"Termasuk juga pendaftaran hak cipta dan penggunaan lisensi yang tepat," katanya.
Dia berharap melalui pelatihan itu semua musisi dapat menguasai berbagai platform distribusi digital serta memahami cara kerjanya, sehingga karya musik yang dihasilkan bisa dikenal masyarakat luas.