Baturaja (ANTARA) - Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatra Selatan (Sumsel) melakukan sosialisasi pencegahan stunting kepada masyarakat di wilayah setempat.

Kepala Kejari OKU Choirun Parapat di Baturaja, Jumat, mengatakan bahwa selain tugas pokok dalam penegakan hukum, pihaknya juga melaksanakan program-program yang menjadi prioritas pemerintah.

"Salah satunya dalam penanganan stunting yang menjadi program prioritas pemerintah," katanya.

Dalam kegiatan tersebut Kejari OKU menggandeng Dinas Kesehatan untuk mensosialisasikan pencegahan stunting dengan cara jemput bola ke puskesmas-puskesmas di wilayah setempat.

"Seperti yang kami lakukan, sosialisasi pencegahan stunting ibu hamil yang ada di Puskesmas Kemalaraja," jelasnya.

Menurutnya, stunting merupakan program prioritas nasional, karena anak-anak ini merupakan aset bangsa yang harus dipelihara dengan sebaik-baiknya.
Oleh sebab itu, kata dia, penting bagi orang tua untuk memastikan bahwa anak-anak ini memperoleh nutrisi yang cukup, sehingga terhindar dari stunting atau kekerdilan.

Meski demikian, ia menggarisbawahi bahwa faktor nutrisi bukan satu-satunya penyebab terjadinya stunting, melainkan pola asuh dan lingkungan tempat tinggal balita juga tak boleh luput dari perhatian.

Para orang tua, khususnya ibu, memiliki peran kunci dalam memberikan nutrisi yang baik, merawat anak-anak dengan penuh perhatian dan juga menciptakan lingkungan yang bersih dan aman.

"Sebab, lingkungan yang tidak sehat juga bisa menjadi penyebab stunting," ujarnya.

Berdasarkan data nasional dari hasil riset Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) dan data primer yang diperoleh dari hasil pengukuran petugas gizi di 18 puskesmas di OKU yang dilaporkan ke aplikasi EPPGBM Kemenkes, menunjukkan bahwa angka stunting di kabupaten setempat jauh lebih rendah dibandingkan dengan angka nasional.

Pada tahun 2022, angka stunting OKU sebesar 3,95 persen dan pada tahun 2023 sebesar 2,4 persen atau sebanyak 262 anak mengalami stunting.

Pewarta : Edo Purmana
Uploader : Aang Sabarudin
Copyright © ANTARA 2024