Banjarbaru, Kalsel (ANTARA) - Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Museum Lambung Mangkurat Provinsi Kalimantan Selatan berupaya melestarikan tarian tradisional bagi generasi muda melalui Belajar Bersama Tari Tradisional.

Kepala UPTD Museum Lambung Mangkurat Provinsi Kalsel M Taufik Akbar di Banjarbaru, Sabtu, mengatakan generasi muda diberikan pengenalan sejarah dan peninggalan kebudayaan lokal Banjar, Kalsel.

“Kami ingin menjadikan museum sebagai tempat yang sangat leluasa untuk berekspresi dan berkarya dari seluruh cabang seni,” kata dia.

Ia mengatakan Museum Lambung Mangkurat menjadi wadah berkreativitas bagi seluruh kalangan masyarakat, terutama generasi muda.

Ia menjelaskan bahwa mengajarkan tarian tradisional memberikan banyak manfaat, seperti diajarkan koordinasi gerak motorik antara tangan, kaki, dan tubuh seirama dengan alunan lagu.


Selain itu, kata dia, menari menjadikan tubuh lebih lentur, sehat, serta postur tubuh lebih bagus dibandingkan dengan mereka yang tidak menari.

Akbar menyebutkan Belajar Bersama Tari Tradisional tersebut melibatkan peserta dari jenjang taman kanak-kanak , sekolah dasar, SMP, hingga SMA sederajat.

“Dalam pemberian materi, kami berkolaborasi dengan Sanggar Kayu Ulin yang sudah tidak diragukan lagi karyanya,” kata dia.

Ia berharap, Belajar Bersama Tari Tradisional dapat menumbuhkan minat dan bakat para peserta untuk melestarikan dan mengembangkan kesenian, terutama seni tari.

“Sehingga menghasilkan regenerasi seniman tari di Kalimantan Selatan dan seni tari dapat eksis terus,” demikian Taufik.


 


Pewarta : Taufik Ridwan
Editor : Syarif Abdullah
Copyright © ANTARA 2024