Palembang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Sumatera Selatan menggelar Festival Randik ke-20 sebagai komitmen pelestarian budaya dan menyemarakkan Hari Ulang Tahun ke-68 kabupaten setempat pada 2024.
Festival Randik yang berlangsung selama dua hari itu dibuka secara resmi oleh Penjabat Bupati Muba, Sandi Fahlepi, di Museum Penghulu Muhammad Soleh, Sekayu, Kamis.
Festival tersebut menyuguhkan beragam pertunjukan seni dan budaya lokal, serta berbagai lomba yang melibatkan masyarakat.
Penjabat Bupati Sandi Fahlepi menjelaskan bahwa festival seni dan budaya itu rutin dilaksanakan setiap tahun.
Hal itu membuktikan bahwa Pemerintah Kabupaten Muba berkomitmen dalam upaya pemajuan kebudayaan dan menjaga nilai-nilai budaya agar tidak tergerus oleh ancaman budaya asing di tengah perkembangan zaman yang semakin moderen, ujarnya.
Dia memberikan, apresiasi tinggi kepada panitia pelaksana, khususnya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Muba, yang telah bekerja keras mempersiapkan festival itu.
Melalui ajang ini, tidak hanya dapat memilih peserta yang berkualitas, tetapi juga memperkenalkan seni budaya Muba di kalangan masyarakat, agar dapat terus berkembang dan lestari.
Festival ini diharapkan dapat menjadi wadah bagi masyarakat untuk merayakan dan melestarikan warisan budaya daerah, jelasnya.
Pj Bupati Sandi menegaskan pentingnya pemajuan kebudayaan, yang tercermin dalam keselarasan antara pokok pikiran kebudayaan daerah dan rencana pembangunan kabupaten.
"Seni, adat istiadat, dan budaya daerah mengandung nilai-nilai luhur yang dapat dijadikan landasan dalam kehidupan sosial," ujar Sandi.
Sementara, Kepala Dinas Pendidikan Muba, Iskandar mengatakan bahwa Festival Randik ini merupakan upaya untuk melestarikan kebudayaan.
Kemudian memberikan ruang bagi seniman untuk berkarya, dan menjaring bibit-bibit seniman unggul yang akan mengharumkan nama kabupaten ini, jelas Iskandar.
Festival Randik yang berlangsung selama dua hari itu dibuka secara resmi oleh Penjabat Bupati Muba, Sandi Fahlepi, di Museum Penghulu Muhammad Soleh, Sekayu, Kamis.
Festival tersebut menyuguhkan beragam pertunjukan seni dan budaya lokal, serta berbagai lomba yang melibatkan masyarakat.
Penjabat Bupati Sandi Fahlepi menjelaskan bahwa festival seni dan budaya itu rutin dilaksanakan setiap tahun.
Hal itu membuktikan bahwa Pemerintah Kabupaten Muba berkomitmen dalam upaya pemajuan kebudayaan dan menjaga nilai-nilai budaya agar tidak tergerus oleh ancaman budaya asing di tengah perkembangan zaman yang semakin moderen, ujarnya.
Dia memberikan, apresiasi tinggi kepada panitia pelaksana, khususnya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Muba, yang telah bekerja keras mempersiapkan festival itu.
Melalui ajang ini, tidak hanya dapat memilih peserta yang berkualitas, tetapi juga memperkenalkan seni budaya Muba di kalangan masyarakat, agar dapat terus berkembang dan lestari.
Festival ini diharapkan dapat menjadi wadah bagi masyarakat untuk merayakan dan melestarikan warisan budaya daerah, jelasnya.
Pj Bupati Sandi menegaskan pentingnya pemajuan kebudayaan, yang tercermin dalam keselarasan antara pokok pikiran kebudayaan daerah dan rencana pembangunan kabupaten.
"Seni, adat istiadat, dan budaya daerah mengandung nilai-nilai luhur yang dapat dijadikan landasan dalam kehidupan sosial," ujar Sandi.
Sementara, Kepala Dinas Pendidikan Muba, Iskandar mengatakan bahwa Festival Randik ini merupakan upaya untuk melestarikan kebudayaan.
Kemudian memberikan ruang bagi seniman untuk berkarya, dan menjaring bibit-bibit seniman unggul yang akan mengharumkan nama kabupaten ini, jelas Iskandar.