Palembang (ANTARA) -
Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan membuat layanan laporan darurat untuk warga dengan menghubungi nomor 112.
 
 
"Ya warga OKI kini bisa mengakses layanan laporan darurat jika membutuhkan penanganan darurat bisa menghubungi nomor 112," kata Pj Sekretaris Daerah Kabupaten OKI M Refly di OKI, Minggu.
 
Ia mengatakan, di dalam layanan itu, tersedia panggilan kedaruratan untuk keadaan mendesak seperti bantuan penanganan kebakaran, banjir, hingga layanan perempuan dan anak.
 
"Insya Allah beroperasi 24 jam. Melayani saat terjadi kedaruratan yang benar-benar panik seperti kebakaran, banjir, sampai layanan perempuan dan anak," katanya.
 
Ia menambahkan tahap awal OKI Siaga 112 melingkupi layanan darurat kebakaran oleh Sat Pol PP dan Damkar, layanan Dinas Kesehatan, Lingkungan hidup (Persampahan), Kebencanaan BPBD, ketertiban lalu lintas, Dinas Perhubungan, layanan Dinas Sosial, Kedaruratan Narkoba (BNN), hingga layanan perempuan dan anak melalui Dinas PPPA.
 
Selain panggilan kedaruratan, layanan ini bisa diperluas ke pelayanan administrasi kependudukan, perizinan, bidang usaha, serta perizinan lainnya yang dibutuhkan masyarakat.
 
"Jadi ini single sign on pelayanan, kami siapkan dalam satu portal. Masyarakat bisa memasuki satu portal yang terintegrasi dalam satu aplikasi," katanya.
 
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) OKI Adi Yanto mengatakan, OKI Siaga 112 tidak menutupi atau menghentikan layanan lainnya seperti layanan darurat medis 119, kebakaran 113, dan call center yang sudah ada lainnya.
 
"Fungsinya mengintegrasikan semua layanan yang ada, sehingga masyarakat cukup hubungi satu nomor dan gratis," katanya.
 
Setelah diluncurkan, kata Adi, layanan 112 itu akan melalui proses penyesuaian terlebih dahulu. Sembari akan dilakukan sosialisasi bagi masyarakat sebagai penggunanya.
 
"112 setelah launching ada proses penyesuaian dulu. Kita ingatkan juga untuk masyarakat, gunakan layanan ini dengan baik. Jangan iseng, jangan modus, jangan hoax. Intinya gunakan dengan baik sesuai kebutuhan mendesak," katanya.
 
Pengampuh layanan OKI Siaga 112, Kepala Bidang E-Goverment Diskominfo OKI Muttaqin Syarif menjelaskan, saat masyarakat menghubungi 112, call taker akan meminta detail informasi seperti nama pelapor, lokasi, apakah ada korban, jalur akses ke lokasi.
 
"Agar memudahkan penanganan keadaan darurat Call taker akan menyalurkan laporan ke OPD/ pihak terkait, pihak terkait akan menerjunkan petugas lapangan untuk penanganan di lokasi," terangnya.
 
Petugas lapangan di lokasi tambahnya dapat dipantau melalui dashboard berbasis peta, dan melaporkan penanganan sampai selesai.

Pewarta : M. Imam Pramana
Editor : Syarif Abdullah
Copyright © ANTARA 2024