Palembang (ANTARA) - Sebanyak 700 karya warga binaan pemasyarakatan (WBP) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Lahat, Sumatera Selatan, didokumentasikan menjadi sebuah buku inspiratif berjudul Bait Literasi.
"Saya mengapresiasi Lapas Kelas II A Lahat yang telah meluncurkan buku Bait Literasi hasil kolaborasi WBP pada Oktober 2024 ini," kata Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Sumatera Selatan Ilham Djaya, di Palembang, Selasa.
Dia menjelaskan, pembuatan buku tersebut merupakan inisiatif dari Kepala Lapas Kelas II A Lahat Imam Purwanto untuk menjalankan program pembinaan kepada WBP agar dapat terus produktif dan kreatif.
"Melalui buku yang hak ciptanya sudah didaftarkan ke Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kemenkumham itu diharapkan dapat menginspirasi warga binaan lainnya agar semangat menjalani pembinaan dan tetap berkarya meskipun di penjara," katanya.
Menurut dia, buku Bait Literasi itu berisi kumpulan 700 karya warga binaan Lapas Lahat berupa pantun, cerita pendek (cerpen), dan puisi, disertai dengan kamus bahasa daerah Kabupaten Lahat.
“Buku setebal 339 halaman ini sangat menarik untuk dibaca. Saya merekomendasikan untuk membaca pada bagian puisi berjudul Di Balik Dinding Kerinduan, Miracle In Cell Bersama Surah Yasin, karena sangat memikat hati dan menggugah nurani,” ujarnya.
Untuk meningkatkan pengetahuan dan kreativitas WBP, dalam beberapa tahun terakhir Kemenkumham Sumsel bekerja sama dengan Dinas Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Lahat menghadirkan perpustakaan keliling di lapas tersebut sehingga memudahkan literasi bagi warga binaan.
Hal Ini bertujuan memberikan kesempatan kepada WBP untuk mendalami dan mengeksplorasi dunia literasi dengan cara yang menarik dan mendidik.
"Kami ingin memberikan suasana nyaman bagi warga binaan untuk menikmati kegiatan membaca. Dengan mobil perpustakaan keliling, kami harap minat baca mereka tumbuh dan berkembang dengan baik sehingga nantinya dapat kembali menghasilkan karya-karya terbaiknya," kata Ilham.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: 700 karya WBP Lapas Lahat dijadikan buku Bait Literasi
"Saya mengapresiasi Lapas Kelas II A Lahat yang telah meluncurkan buku Bait Literasi hasil kolaborasi WBP pada Oktober 2024 ini," kata Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Sumatera Selatan Ilham Djaya, di Palembang, Selasa.
Dia menjelaskan, pembuatan buku tersebut merupakan inisiatif dari Kepala Lapas Kelas II A Lahat Imam Purwanto untuk menjalankan program pembinaan kepada WBP agar dapat terus produktif dan kreatif.
"Melalui buku yang hak ciptanya sudah didaftarkan ke Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kemenkumham itu diharapkan dapat menginspirasi warga binaan lainnya agar semangat menjalani pembinaan dan tetap berkarya meskipun di penjara," katanya.
Menurut dia, buku Bait Literasi itu berisi kumpulan 700 karya warga binaan Lapas Lahat berupa pantun, cerita pendek (cerpen), dan puisi, disertai dengan kamus bahasa daerah Kabupaten Lahat.
“Buku setebal 339 halaman ini sangat menarik untuk dibaca. Saya merekomendasikan untuk membaca pada bagian puisi berjudul Di Balik Dinding Kerinduan, Miracle In Cell Bersama Surah Yasin, karena sangat memikat hati dan menggugah nurani,” ujarnya.
Untuk meningkatkan pengetahuan dan kreativitas WBP, dalam beberapa tahun terakhir Kemenkumham Sumsel bekerja sama dengan Dinas Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Lahat menghadirkan perpustakaan keliling di lapas tersebut sehingga memudahkan literasi bagi warga binaan.
Hal Ini bertujuan memberikan kesempatan kepada WBP untuk mendalami dan mengeksplorasi dunia literasi dengan cara yang menarik dan mendidik.
"Kami ingin memberikan suasana nyaman bagi warga binaan untuk menikmati kegiatan membaca. Dengan mobil perpustakaan keliling, kami harap minat baca mereka tumbuh dan berkembang dengan baik sehingga nantinya dapat kembali menghasilkan karya-karya terbaiknya," kata Ilham.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: 700 karya WBP Lapas Lahat dijadikan buku Bait Literasi