Palembang (ANTARA) -
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan (Sumsel), bersiap membangun sambungan air bersih untuk 38 ribu warga di wilayah Kecamatan Air Sugihan.
 
Perwakilan Balai Prasarana Permukiman Wilayah Sumsel (BPPWS) Djunaidi Mustafa, di OKI, Sabtu, mengatakan bahwa Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui BPPWS dan Pemkab OKI telah melakukan survei pembangunan sarana pengelolaan air minum (SPAM) Air Sugihan.
 
Ia menambahkan, semua persiapan dilakukan sebelum masa konstruksi pembangunan sambungan air bersih tersebut seperti ketersediaan lahan, data jumlah pelanggan, dan lain sebagainya.
 
Dia bersyukur untuk pengelolaan air bakunya sudah dibangun oleh PT OKI Pulp, jadi yang perlu disiapkan ialah IPA dan boosternya untuk sambungan rumahnya nanti bisa didukung melalui pemerintah daerah.
 
"Air bersih ini akan mengaliri rumah tangga pada 18 desa di Kecamatan Air Sugihan. Kemudian diteruskan menuju instalasi pengelolaan air bersih di Desa Bukit Batu sepanjang 10 km, kemudian akan didorong oleh tiga Buster dengan jarak Desa terjauh mencapai 48 km," katanya.
 
Sementara itu, pembangunan sambungan air bersih tersebut rencananya akan terlaksana pada tahun 2025 mendatang.
 
Ketua Forum Kepala Desa Air Sugihan Fadli mengatakan kehadiran air bersih menjadi mimpi warga di sana.
 
"Berpuluh tahun sejak Trans Air Sugihan ini dibuka, listrik dan air bersih hanya mimpi bagi kami," ujar dia.

"Namun sejak 2014 listrik telah hadir dan air bersih akan segera mengalir ke rumah-rumah warga Air Sugihan," katanya lagi.
 
Perwakilan PT OKI Pulp Afris mengatakan sumber air baku yang awalnya digunakan untuk kebutuhan internal perusahaan tersebut berasal dari Sungai Padang. Untuk mencukupi kebutuhan tersebut, OKI Pulp sendiri telah menormalisasi aliran sungai ini sepanjang 30 km.
 
"Khusus untuk SPAM yang mengalir ke rumah-rumah warga, nantinya disiapkan jalur khusus karena kalau digabung dengan kebutuhan internal akan ada jeda," katanya lagi.

Pewarta : M. Imam Pramana
Editor : Syarif Abdullah
Copyright © ANTARA 2024