Baturaja (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatra Selatan, menyiapkan tenaga pendamping dalam program stimulan untuk korban bencana banjir di daerah itu guna memastikan bantuan tersalurkan tepat sasaran.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) OKU melalui Manager Pusdalops Gunalfi di Baturaja, Selasa, menjelaskan stimulan adalah program yang ditujukan untuk membantu meringankan beban masyarakat yang rumahnya terdampak bencana banjir dan tanah longsor pada Mei 2024.
Dalam program tersebut masyarakat akan dibantu dana yang diperuntukkan untuk memperbaiki rumah yang rusak akibat banjir dan tanah longsor agar layak ditempati.
"Program dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) RI ini menyasar 114 rumah warga Kabupaten OKU yang terdampak banjir dan tanah longsor untuk diperbaiki oleh pemerintah," katanya.
Dalam penyalurannya, pihaknya menyiapkan lima orang tenaga pendamping dari Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim) Kabupaten OKU agar bantuan dapat tersalurkan tepat sasaran dan sesuai peruntukannya.
"Kami juga melibatkan pendamping hukum dari pihak kejaksaan dan Inspektorat Kabupaten OKU untuk pengawasan di lapangan guna memperkecil resiko penyimpangan anggaran," katanya.
Dia menjelaskan, dalam program stimulan itu setiap calon penerima bantuan dibantu dana sebesar Rp60 juta dengan kondisi rusak berat, Rp30 juta rusak sedang dan Rp15 juta untuk rusak ringan.
Hanya saja, dana yang dikucurkan itu hanya dapat digunakan untuk membeli material bahan bangunan saja guna merenovasi rumah yang rusak.
"Dana tersebut nantinya ditransfer langsung dari pemerintah pusat ke rekening penerima bantuan sebanyak dua tahap yaitu 40 persen dan 60 persen. Target kami program stimulan terealisasi pada November 2024," ujarnya.*
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) OKU melalui Manager Pusdalops Gunalfi di Baturaja, Selasa, menjelaskan stimulan adalah program yang ditujukan untuk membantu meringankan beban masyarakat yang rumahnya terdampak bencana banjir dan tanah longsor pada Mei 2024.
Dalam program tersebut masyarakat akan dibantu dana yang diperuntukkan untuk memperbaiki rumah yang rusak akibat banjir dan tanah longsor agar layak ditempati.
"Program dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) RI ini menyasar 114 rumah warga Kabupaten OKU yang terdampak banjir dan tanah longsor untuk diperbaiki oleh pemerintah," katanya.
Dalam penyalurannya, pihaknya menyiapkan lima orang tenaga pendamping dari Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim) Kabupaten OKU agar bantuan dapat tersalurkan tepat sasaran dan sesuai peruntukannya.
"Kami juga melibatkan pendamping hukum dari pihak kejaksaan dan Inspektorat Kabupaten OKU untuk pengawasan di lapangan guna memperkecil resiko penyimpangan anggaran," katanya.
Dia menjelaskan, dalam program stimulan itu setiap calon penerima bantuan dibantu dana sebesar Rp60 juta dengan kondisi rusak berat, Rp30 juta rusak sedang dan Rp15 juta untuk rusak ringan.
Hanya saja, dana yang dikucurkan itu hanya dapat digunakan untuk membeli material bahan bangunan saja guna merenovasi rumah yang rusak.
"Dana tersebut nantinya ditransfer langsung dari pemerintah pusat ke rekening penerima bantuan sebanyak dua tahap yaitu 40 persen dan 60 persen. Target kami program stimulan terealisasi pada November 2024," ujarnya.*