Baturaja (ANTARA) - Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatra Selatan, Andi Prapto meminta warga di daerah itu untuk menggunakan masker agar terhindar dari penyebaran penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA).
"Penggunaan masker masih menjadi cara yang efektif untuk menghindari penyakit ISPA," kata Andi Prapto di Baturaja, Selasa.
Dia mengatakan imbauan tersebut diberikan mengingat kasus ISPA di Kabupaten OKU tergolong tinggi, terutama selama musim kemarau tahun ini.
Selama Januari-Juli 2024 pihaknya mencatat sebanyak 18.324 kasus ISPA menjangkit masyarakat di Kabupaten OKU mulai dari anak-anak, dewasa, hingga lansia, namun tidak ada pasien yang meninggal dunia akibat penyakit tersebut.
Ia mengatakan jumlah tersebut meningkat dibandingkan tahun sebelumnya pada periode yang sama yaitu hanya berjumlah sebanyak 12.322 kasus ISPA.
Untuk menekan angka penyebarannya, Dinas Kesehatan OKU pun menggencarkan sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam kehidupan sehari-hari agar terhindar dari berbagai penyebaran penyakit, termasuk ISPA.
Dia menjelaskan penyakit ISPA merupakan infeksi akut yang menyerang satu komponen saluran pernafasan tepatnya di bagian atas seperti hidung, sinus, faring, dan laring.
Penyakit ini sangat mudah menular dan bisa dialami oleh semua kalangan, khususnya para lansia dan anak-anak apalagi saat musim kemarau karena banyak debu beterbangan yang memicu ISPA mudah menyebar luas.
"Terlebih lagi peristiwa kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang membuat kasus ISPA semakin tinggi, karena kualitas udara yang dihirup masyarakat menjadi tidak baik," kata dia.
"Penggunaan masker masih menjadi cara yang efektif untuk menghindari penyakit ISPA," kata Andi Prapto di Baturaja, Selasa.
Dia mengatakan imbauan tersebut diberikan mengingat kasus ISPA di Kabupaten OKU tergolong tinggi, terutama selama musim kemarau tahun ini.
Selama Januari-Juli 2024 pihaknya mencatat sebanyak 18.324 kasus ISPA menjangkit masyarakat di Kabupaten OKU mulai dari anak-anak, dewasa, hingga lansia, namun tidak ada pasien yang meninggal dunia akibat penyakit tersebut.
Ia mengatakan jumlah tersebut meningkat dibandingkan tahun sebelumnya pada periode yang sama yaitu hanya berjumlah sebanyak 12.322 kasus ISPA.
Untuk menekan angka penyebarannya, Dinas Kesehatan OKU pun menggencarkan sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam kehidupan sehari-hari agar terhindar dari berbagai penyebaran penyakit, termasuk ISPA.
Dia menjelaskan penyakit ISPA merupakan infeksi akut yang menyerang satu komponen saluran pernafasan tepatnya di bagian atas seperti hidung, sinus, faring, dan laring.
Penyakit ini sangat mudah menular dan bisa dialami oleh semua kalangan, khususnya para lansia dan anak-anak apalagi saat musim kemarau karena banyak debu beterbangan yang memicu ISPA mudah menyebar luas.
"Terlebih lagi peristiwa kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang membuat kasus ISPA semakin tinggi, karena kualitas udara yang dihirup masyarakat menjadi tidak baik," kata dia.