Palembang (ANTARA) - Panglima Kodam II Sriwijaya Mayjen TNI M. Naudi Nurdika mengingatkan masyarakat di lima provinsi dalam wilayah teritorialnya Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) tidak lagi membakar lahan untuk kegiatan pertanian dan perkebunan.
"Mari bersama-sama menjaga hutan kita dan tidak lagi melakukan pembakaran untuk membuka lahan pertanian dan perkebunan terutama pada musim kemarau seperti sekarang ini," kata Mayjen TNI M. Naudi Nurdika, di Palembang, Jumat.
Menurut dia, dalam setiap kesempatan, pihaknya selalu mengingatkan masyarakat di wilayah Sumbbagsel meliputi Simatera Selatan, Jambi, Bengkulu, Lampung, dan Bangka Belitung, agar tidak melakukan kegiatan pembakaran untuk membersihkan lahan yang akan ditanami berbagai tanaman pangan.
Melalui upaya tersebut, pada musim kemarau tahun ini masalah kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah Sumbgasel dapat ditekan.
Untuk menekan angka kasus karhutla dan mencegah aksi pembakaran lahan, selain menurunkan prajurit TNI ke sejumlah daerah rawan terjadi kebakaran hutan dan lahan, pihaknya mengharapkan partisipasi dari semua pihak dan lapisan masyarakat.
Kebakaran hutan dan lahan perlu dicegah bersama karena jika sampai terjadi karhutla sulit untuk melakukan pemadaman dan menimbulkan kerusakan lingkungan serta pencemaran udara.
Asap yang diakibatkan dari kebakaran hutan dan lahan dapat menimbulkan masalah gangguan kesehatan dan berbagai aktivitas masyarakat, bahkan mengganggu penerbangan.
Melihat dampak dari karhutla itu, berbagai upaya untuk mencegah serta menanggulangi kebakaran hutan dan lahan di wilayah Sumbqgsel akan terus dilakukan, kata Pangdam Sriwijaya itu.
"Mari bersama-sama menjaga hutan kita dan tidak lagi melakukan pembakaran untuk membuka lahan pertanian dan perkebunan terutama pada musim kemarau seperti sekarang ini," kata Mayjen TNI M. Naudi Nurdika, di Palembang, Jumat.
Menurut dia, dalam setiap kesempatan, pihaknya selalu mengingatkan masyarakat di wilayah Sumbbagsel meliputi Simatera Selatan, Jambi, Bengkulu, Lampung, dan Bangka Belitung, agar tidak melakukan kegiatan pembakaran untuk membersihkan lahan yang akan ditanami berbagai tanaman pangan.
Melalui upaya tersebut, pada musim kemarau tahun ini masalah kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah Sumbgasel dapat ditekan.
Untuk menekan angka kasus karhutla dan mencegah aksi pembakaran lahan, selain menurunkan prajurit TNI ke sejumlah daerah rawan terjadi kebakaran hutan dan lahan, pihaknya mengharapkan partisipasi dari semua pihak dan lapisan masyarakat.
Kebakaran hutan dan lahan perlu dicegah bersama karena jika sampai terjadi karhutla sulit untuk melakukan pemadaman dan menimbulkan kerusakan lingkungan serta pencemaran udara.
Asap yang diakibatkan dari kebakaran hutan dan lahan dapat menimbulkan masalah gangguan kesehatan dan berbagai aktivitas masyarakat, bahkan mengganggu penerbangan.
Melihat dampak dari karhutla itu, berbagai upaya untuk mencegah serta menanggulangi kebakaran hutan dan lahan di wilayah Sumbqgsel akan terus dilakukan, kata Pangdam Sriwijaya itu.