OKI (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan fokus mengentaskan wilayah blankspot jaringan internet di wilayah itu.
Plt Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten OKI Adi Yanto di Kayuagung, Kamis, mengatakan terdapat sebanyak 12 desa penerima program Layanan Seluler 4G di Kabupaten OKI Tahun 2024 yaitu Desa Kebon Cabe, Talang Rimba, Kebun Angkik, Parit Raya, Sungai Sodong, Gading Jaya, Gading Mas, Sungai Menang, Tulung Seluang, Kayuara, Toman, Rambai.
“Pemkab OKI saat ini terus fokus mengentaskan wilayah tidak tersentuh, khususnya desa terpencil dan perairan agar segera merdeka sinyal,” katanya.
Ia menjelaskan pada tahun 2023 masih tersisa 59 desa berstatus blankspot. Dengan penambahan 12 BTS pada tahun ini masih ada 47 desa dengan sinyal lemah.
"Secara bertahap kami entaskan dengan mengusulkan melalui program Bhakti Kemenkominfo dan kerja sama dengan penyedia jaringan. Alhamdulillah satu demi satu yang tadinya susah sinyal kita entaskan dari blank spot,” jelasnya.
Dari 314 desa di OKI, kata dia, yang sudah merdeka sinyal mencapai 80 persen dan sisanya secara bertahap akan terus diusulkan kepada pemerintah pusat serta operator seluler.
"Masuknya internet di pedesaan untuk mengurangi kesenjangan informasi dan masyarakat melek informasi teknologi serta dapat menumbuhkan geliat perekonomian dengan pemanfaatan internet,” kata Adi.
Plt Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten OKI Adi Yanto di Kayuagung, Kamis, mengatakan terdapat sebanyak 12 desa penerima program Layanan Seluler 4G di Kabupaten OKI Tahun 2024 yaitu Desa Kebon Cabe, Talang Rimba, Kebun Angkik, Parit Raya, Sungai Sodong, Gading Jaya, Gading Mas, Sungai Menang, Tulung Seluang, Kayuara, Toman, Rambai.
“Pemkab OKI saat ini terus fokus mengentaskan wilayah tidak tersentuh, khususnya desa terpencil dan perairan agar segera merdeka sinyal,” katanya.
Ia menjelaskan pada tahun 2023 masih tersisa 59 desa berstatus blankspot. Dengan penambahan 12 BTS pada tahun ini masih ada 47 desa dengan sinyal lemah.
"Secara bertahap kami entaskan dengan mengusulkan melalui program Bhakti Kemenkominfo dan kerja sama dengan penyedia jaringan. Alhamdulillah satu demi satu yang tadinya susah sinyal kita entaskan dari blank spot,” jelasnya.
Dari 314 desa di OKI, kata dia, yang sudah merdeka sinyal mencapai 80 persen dan sisanya secara bertahap akan terus diusulkan kepada pemerintah pusat serta operator seluler.
"Masuknya internet di pedesaan untuk mengurangi kesenjangan informasi dan masyarakat melek informasi teknologi serta dapat menumbuhkan geliat perekonomian dengan pemanfaatan internet,” kata Adi.