Muara Enim, Sumsel (ANTARA) - Dalam kurun waktu lima tahun terakhir Pemkab Muara Enim berhasil mengentaskan 24.263 jiwa penduduk keluar dari kemiskinan ekstrem atau turun 85,5 persen dari 2020 sebesar 4,44 persen menjadi 0,63 persen di tahun 2024.
Hal tersebut disampaikan Pj Bupati Muara Enim H Henky Putrawan seusai Rapat Koordinasi Regional Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem 2024 yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Republik Indonesia, Prof Dr Muhadjir Effendy di Gedung Kemenko PMK RI, Jakarta, Senin lalu.
Pj Bupati didampingi Kepala Bappeda Kabupaten Muara Enim Emran Tabrani menjelaskan bahwa kemiskinan ekstem merupakan penduduk dengan rata-rata pengeluaran Rp362 ribu perbulan perkapita atau di bawah kemiskinan biasa yang memiliki rata-rata pengeluaran Rp472 ribu perbulan perkapita.
Ia memastikan bahwa kedua kemiskinan tersebut menjadi perhatian Pemkab Muara Enim untuk ditanggulangi. Setidaknya dalam satu tahun terakhir Pemkab Muara Enim berhasil menurunkan 54,8 persen kemiskinan ekstrem sehingga nyaris 0 persen.
Demikian halnya kemiskinan biasa berhasil melampaui target Rencana Pembangunan Daerah 2024-2026 yang direncanakan turun menjadi 9,88 persen di tahun 2026 justru mampu turun menjadi 9,79 persen di tahun 2024.
Dalam kegiatan yang dihadiri para kepala daerah di Indonesia ini, Pj Bupati menyampaikan bahwa strategi dan upaya pengentasan kemiskinan terus dilaksanakan secara berkesinambungan.
Dijelaskan sepanjang tahun 2024 ini dilaksanakan 31 program dan 71 kegiatan pengentasan kemiskinan pada 21 perangkat daerah, kemudian telah dibentuk pula Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) dan sedang dalam proses penyusunan Peraturan Bupati Muara Enim tentang Penanggulangan Kemiskinan Daerah sehingga menjadi instrumen penting bagi Pemkab Muara Enim dalam menanggulangi dan mengentaskan kemiskinan demi menyongsong cita-cita Indonesia Emas 2045.
Hal tersebut disampaikan Pj Bupati Muara Enim H Henky Putrawan seusai Rapat Koordinasi Regional Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem 2024 yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Republik Indonesia, Prof Dr Muhadjir Effendy di Gedung Kemenko PMK RI, Jakarta, Senin lalu.
Pj Bupati didampingi Kepala Bappeda Kabupaten Muara Enim Emran Tabrani menjelaskan bahwa kemiskinan ekstem merupakan penduduk dengan rata-rata pengeluaran Rp362 ribu perbulan perkapita atau di bawah kemiskinan biasa yang memiliki rata-rata pengeluaran Rp472 ribu perbulan perkapita.
Ia memastikan bahwa kedua kemiskinan tersebut menjadi perhatian Pemkab Muara Enim untuk ditanggulangi. Setidaknya dalam satu tahun terakhir Pemkab Muara Enim berhasil menurunkan 54,8 persen kemiskinan ekstrem sehingga nyaris 0 persen.
Demikian halnya kemiskinan biasa berhasil melampaui target Rencana Pembangunan Daerah 2024-2026 yang direncanakan turun menjadi 9,88 persen di tahun 2026 justru mampu turun menjadi 9,79 persen di tahun 2024.
Dalam kegiatan yang dihadiri para kepala daerah di Indonesia ini, Pj Bupati menyampaikan bahwa strategi dan upaya pengentasan kemiskinan terus dilaksanakan secara berkesinambungan.
Dijelaskan sepanjang tahun 2024 ini dilaksanakan 31 program dan 71 kegiatan pengentasan kemiskinan pada 21 perangkat daerah, kemudian telah dibentuk pula Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) dan sedang dalam proses penyusunan Peraturan Bupati Muara Enim tentang Penanggulangan Kemiskinan Daerah sehingga menjadi instrumen penting bagi Pemkab Muara Enim dalam menanggulangi dan mengentaskan kemiskinan demi menyongsong cita-cita Indonesia Emas 2045.