Martapura (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Sumatra Selatan menggelar Pekan Pelayanan 100 ribu akseptor pasca-persalinan untuk mendukung program Keluarga Berencana (KB) Nasional.
Wakil Bupati OKU Timur Adi Nugraha Purna Yudha di Martapura, Kamis mengatakan bahwa kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Kependudukan Dunia Tahun 2024 dan Hari Lahir IPeKB Indonesia yang ke-17 Tahun.
Pelayanan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk meningkatkan kesadaran dan akses masyarakat terhadap alat kontrasepsi jangka panjang yang efektif dan aman.
Dalam pelaksanaan pelayanan ini, tim medis yang terdiri dari bidan, dan tenaga kesehatan lainnya dikerahkan untuk memberikan pelayanan yang maksimal kepada para akseptor.
Proses pemasangan implant dilakukan dengan mematuhi protokol kesehatan yang ketat demi menjamin keamanan dan kenyamanan para peserta.
"Mari kita ikuti program ini untuk menekan angka pernikahan dini dan penyakit stunting," katanya.
Kepala Dinas BKKBN Kabupaten OKU Timur, Zaenal Abidin menyampaikan beberapa rangkaian kegiatan dilaksanakan hari ini, salah satunya adalah pelayanan KB gratis melalui program pekan pelayanan 100 ribu akseptor pasca persalinan.
"Untuk OKU Timur kegiatan ini diikuti sebanyak 200 peserta yang menggunakan berbagai jenis KB," katanya.
Menurut dia, program KB gratis tersebut sangat bermanfaat bagi masyarakat untuk mengatur jarak kelahiran sehingga anak yang terlahir tidak mengalami stunting.
"Kontribusi terbesar anak terlahir beresiko stunting adalah hamil dan melahirkan di usia terlalu muda, hamil dan melahirkan di usia terlalu tua, atau hamil dan melahirkan dengan jarak yang terlalu dekat dan hamil serta melahirkan yang terlalu sering," ujarnya.
Wakil Bupati OKU Timur Adi Nugraha Purna Yudha di Martapura, Kamis mengatakan bahwa kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Kependudukan Dunia Tahun 2024 dan Hari Lahir IPeKB Indonesia yang ke-17 Tahun.
Pelayanan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk meningkatkan kesadaran dan akses masyarakat terhadap alat kontrasepsi jangka panjang yang efektif dan aman.
Dalam pelaksanaan pelayanan ini, tim medis yang terdiri dari bidan, dan tenaga kesehatan lainnya dikerahkan untuk memberikan pelayanan yang maksimal kepada para akseptor.
Proses pemasangan implant dilakukan dengan mematuhi protokol kesehatan yang ketat demi menjamin keamanan dan kenyamanan para peserta.
"Mari kita ikuti program ini untuk menekan angka pernikahan dini dan penyakit stunting," katanya.
Kepala Dinas BKKBN Kabupaten OKU Timur, Zaenal Abidin menyampaikan beberapa rangkaian kegiatan dilaksanakan hari ini, salah satunya adalah pelayanan KB gratis melalui program pekan pelayanan 100 ribu akseptor pasca persalinan.
"Untuk OKU Timur kegiatan ini diikuti sebanyak 200 peserta yang menggunakan berbagai jenis KB," katanya.
Menurut dia, program KB gratis tersebut sangat bermanfaat bagi masyarakat untuk mengatur jarak kelahiran sehingga anak yang terlahir tidak mengalami stunting.
"Kontribusi terbesar anak terlahir beresiko stunting adalah hamil dan melahirkan di usia terlalu muda, hamil dan melahirkan di usia terlalu tua, atau hamil dan melahirkan dengan jarak yang terlalu dekat dan hamil serta melahirkan yang terlalu sering," ujarnya.