Baturaja (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Sumatera Selatan siaga menghadapi musim kemarau yang berpotensi menimbulkan bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di daerahnya.
Manager Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) OKU Gunalfi di Baturaja Jumat mengatakan, menghadapi musim kemarau tahun ini pihaknya telah menetapkan status siaga karhutla.
Dia menjelaskan, Surat Keputusan (SK) Bupati OKU tentang siaga bencana kabut asap akibat pembakaran hutan secara liar oleh oknum masyarakat yang tidak bertanggungjawab ini diterbitkan untuk meminimalisasi peristiwa karhutla di wilayah itu.
"SK siaga karhutla sudah terbit untuk menghadapi potensi kebakaran hutan saat musim kemarau," katanya.
Dalam penetapan status siaga tersebut, pihaknya mengaktifkan kembali posko induk di Kantor BPBD OKU agar peristiwa karhutla dapat ditanggulangi sedini mungkin.
Selain itu, Pemkab OKU juga membentuk satgas tingkat kabupaten hingga desa dengan ratusan personel dan tim relawan peduli api yang disiagakan.
"Untuk titik panas atau hotspot hingga saat ini belum ditemukan karena di Kabupaten OKU masih musim kemarau basah," ujarnya.
Berdasarkan hasil pemetaan, katanya, di Kabupaten OKU terdapat tujuh kecamatan yang dipetakan sebagai daerah rawan karhutla.
Tujuh kecamatan itu meliputi Kecamatan Ulu Ogan, Pengandonan, Muara Jaya, Semidang Aji, Lengkiti, Sosoh Buay Rayap, dan Kecamatan Lubuk Batang.
Daerah-daerah ini dipetakan rawan terjadi karhutla karena masih banyak lahan pertanian dan perkebunan milik masyarakat yang mudah terbakar saat musim kemarau panjang.
Manager Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) OKU Gunalfi di Baturaja Jumat mengatakan, menghadapi musim kemarau tahun ini pihaknya telah menetapkan status siaga karhutla.
Dia menjelaskan, Surat Keputusan (SK) Bupati OKU tentang siaga bencana kabut asap akibat pembakaran hutan secara liar oleh oknum masyarakat yang tidak bertanggungjawab ini diterbitkan untuk meminimalisasi peristiwa karhutla di wilayah itu.
"SK siaga karhutla sudah terbit untuk menghadapi potensi kebakaran hutan saat musim kemarau," katanya.
Dalam penetapan status siaga tersebut, pihaknya mengaktifkan kembali posko induk di Kantor BPBD OKU agar peristiwa karhutla dapat ditanggulangi sedini mungkin.
Selain itu, Pemkab OKU juga membentuk satgas tingkat kabupaten hingga desa dengan ratusan personel dan tim relawan peduli api yang disiagakan.
"Untuk titik panas atau hotspot hingga saat ini belum ditemukan karena di Kabupaten OKU masih musim kemarau basah," ujarnya.
Berdasarkan hasil pemetaan, katanya, di Kabupaten OKU terdapat tujuh kecamatan yang dipetakan sebagai daerah rawan karhutla.
Tujuh kecamatan itu meliputi Kecamatan Ulu Ogan, Pengandonan, Muara Jaya, Semidang Aji, Lengkiti, Sosoh Buay Rayap, dan Kecamatan Lubuk Batang.
Daerah-daerah ini dipetakan rawan terjadi karhutla karena masih banyak lahan pertanian dan perkebunan milik masyarakat yang mudah terbakar saat musim kemarau panjang.