Palembang, Sumsel (ANTARA) - Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumatera Selatan, Ricky P Gozali selaku Wakil Ketua TPID Sumsel, mengungkap, saat ini komoditas utama penyumbang inflasi di Sumatera Selatan ialah cabai merah (0,10 persen), emas perhiasan (0,08 persen), bawang merah (0,07 persen) dan gula pasir (0,03 persen).

"Peningkatan harga cabai merah dan bawang merah disebabkan oleh curah hujan yang tinggi di daerah sentra yang mengganggu produksi dan distribusi komoditas itu," kata Ricky P Gozali pada Rapat Koordinasi High Level Meeting (HLM) TPID Sumsel  dalam rangka menghadapi perayaan Hari Raya Idul Adha dan Libur Sekolah yang dilaksanakan di  Palembang, Rabu (12/6/2024).

Terkait dengan kenaikan harga emas perhiasan disebabkan oleh sentimen eksternal, selanjutnya untuk kenaikan harga gula pasir disebabkan oleh mundurnya musim giling tebu sehingga kebutuhan gula masih mengandalkan stok awal tahun yang tersedia.

Berkaitan hal tersebut ia juga memberikan rekomendasi upaya dalam pengendalian inflasi melalui 4K yaitu ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, keterjangkauan harga, dan komunikasi efektif.

Melalui paparan ia menjelaskan untuk ketersediaan pasokan upaya yang bisa dilakukan pemerintah diantaranya mendorong optimalisasi Kerja sama Antara Daerah (KAD), mendorong implementasi IP200 dan IP300 untuk optimalisasi produksi beras, mendorong pengembangan komoditas bawang merah dan cabai.

Untuk kelancaran distribusi upaya yang bisa dilakukan yaitu melakukan upaya-upaya dalam menghilangkan hambatan distribusi seperti perbaikan infrastruktur, retribusi, pajak dan kebijakan lainnya dalam mendukung kelancaran distribusi tersebut.

Terkait dengan keterjangkauan harga, ia mengatakan bahwa upaya yang telah dilakukan Pemprov Sumsel cukup baik melalui Gerakan Pengendalian Inflasi Serentak Se Sumsel dengan Gerakan Pasar Murah dan Toko Kepo yang telah dilakukan.

Ia berharap gerakan tersebut dapat terus dilakukan di setiap kabupaten/kota secara terus - menerus.

Selanjutnya ia menjelaskan terkait dengan komunikasi efektif dimaksudkan untuk mengkomunikasikan atau mengkampanyekan tentang belanja bijak dan belanja efektif dengan mengajak para influencer, tokoh masyarakat, dan tokoh agama dalam menyuarakannya kepada masyarakat.

 

Pewarta : Pewarta Sumsel
Editor : Syarif Abdullah
Copyright © ANTARA 2024