Palembang (ANTARA) - Tokoh pemuda Palembang, Sumatera Selatan Bambang Purnomo mengajak semua lapisan masyarakat mengamalkan asas-asas yang terkandung dalam Pancasila di kehidupan sehari-hari.
"Melalui momentum peringatan Hari Lahir Pancasila pada 1 Juni 1945-2024 ini, pengamalan asas Pancasila lebih ditingkatkan dalam kehidupan sosial bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara," kata Ketua Umum Perhimpunan Pemuda (PP) Wong Kito Palembang Bambang Purnomo, di Palembang, Sabtu.
Menurut dia, pengamalan lima butir sila yang menjadi asas atau dasar dari kehidupan berbangsa dan bernegara harus dipraktikkan secara utuh, tidak boleh hanya satu atau dua sila saja karena satu sama lain terkait mewujudkan tujuan bernegara.
Sila pertama yakni Ketuhanan Yang Maha Esa, jika masyarakat berketuhanan secara utuh pastilah manusianya dapat berlaku adil dan memiliki adab, yang diwujudkan dalam sila kedua.
Sila kedua Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, jika masyarakatnya mampu berperilaku adil dan memiliki adab yang baik, maka rakyat akan bersatu padu dan negara menjadi kuat, sebagaimana sila ketiga.
Sila ketiga Persatuan Indonesia, jika masyarakat sudah memiliki rasa persatuan, maka demokrasi Pancasila akan jalan secara utuh sebagaimana sila keempat.
Sila keempat Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, jika rakyat dipimpin secara hikmat dan diwakili oleh orang yang bijaksana dalam melakukan musyawarah untuk mencapai mufakat, maka antara yang memberi kepercayaan dan yang mendapatkan kepercayaan atau mandat tidak akan merasa saling curiga, saling menipu sehingga sila ke lima yang menjadi tujuan akhir berbangsa dan bernegara akan terwujud.
Sila kelima Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia merupakan tujuan akhir berbangsa dan bernegara yang dirasakan belum menyentuh semua lapisan masyarakat yang menjadi perhatian dan upaya bersama untuk mewujudkannya.
Menyongsong bonus demografi yang akan menempatkan pemuda atau kaum milenial dan gen-Z sebagai pelaku utama pembangunan bangsa, diharapkan mereka dapat mengamalkan Pancasila dalam tindakan melalui gotong royong.
Tindakan gotong royong itu seperti bersama-sama menjaga kebersihan lingkungan, menciptakan kamtibmas yang semakin kondusif, meningkatkan ketahanan pangan, dan lainnya, kata Bambang.
Sementara Penjabat Wali Kota Palembang Ratu Dewa mengatakan sila-sila Pancasila menuntun hidup dengan nilai-nilai keimanan, kemanusiaan, persatuan, permusyawaratan dan juga keadilan sosial.
"Palembang merupakan kota yang warganya berbhinneka, maka pekerjaan rumah (PR) kita untuk bersama-sama mempertahankan persatuan warga, sesuai dengan sila-sila Pancasila," ujarnya.
Sesuai dengan tema peringatan hari lahir Pancasila tahun ini "Pancasila Jiwa Pemersatu Bangsa Menuju Indonesia Emas 2045", warga Bumi Sriwijaya ini diajak mengamalkan asas asas dasar negara itu secara utuh dalam tindakan.
Mari bersama-sama terus mengamalkan Pancasila dalam keseharian, dengan bersama-sama seluruh hambatan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, pelaksanaan program pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat dapat diatasi, kata Pj Wali Kota Ratu Dewa.
"Melalui momentum peringatan Hari Lahir Pancasila pada 1 Juni 1945-2024 ini, pengamalan asas Pancasila lebih ditingkatkan dalam kehidupan sosial bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara," kata Ketua Umum Perhimpunan Pemuda (PP) Wong Kito Palembang Bambang Purnomo, di Palembang, Sabtu.
Menurut dia, pengamalan lima butir sila yang menjadi asas atau dasar dari kehidupan berbangsa dan bernegara harus dipraktikkan secara utuh, tidak boleh hanya satu atau dua sila saja karena satu sama lain terkait mewujudkan tujuan bernegara.
Sila pertama yakni Ketuhanan Yang Maha Esa, jika masyarakat berketuhanan secara utuh pastilah manusianya dapat berlaku adil dan memiliki adab, yang diwujudkan dalam sila kedua.
Sila kedua Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, jika masyarakatnya mampu berperilaku adil dan memiliki adab yang baik, maka rakyat akan bersatu padu dan negara menjadi kuat, sebagaimana sila ketiga.
Sila ketiga Persatuan Indonesia, jika masyarakat sudah memiliki rasa persatuan, maka demokrasi Pancasila akan jalan secara utuh sebagaimana sila keempat.
Sila keempat Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, jika rakyat dipimpin secara hikmat dan diwakili oleh orang yang bijaksana dalam melakukan musyawarah untuk mencapai mufakat, maka antara yang memberi kepercayaan dan yang mendapatkan kepercayaan atau mandat tidak akan merasa saling curiga, saling menipu sehingga sila ke lima yang menjadi tujuan akhir berbangsa dan bernegara akan terwujud.
Sila kelima Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia merupakan tujuan akhir berbangsa dan bernegara yang dirasakan belum menyentuh semua lapisan masyarakat yang menjadi perhatian dan upaya bersama untuk mewujudkannya.
Menyongsong bonus demografi yang akan menempatkan pemuda atau kaum milenial dan gen-Z sebagai pelaku utama pembangunan bangsa, diharapkan mereka dapat mengamalkan Pancasila dalam tindakan melalui gotong royong.
Tindakan gotong royong itu seperti bersama-sama menjaga kebersihan lingkungan, menciptakan kamtibmas yang semakin kondusif, meningkatkan ketahanan pangan, dan lainnya, kata Bambang.
Sementara Penjabat Wali Kota Palembang Ratu Dewa mengatakan sila-sila Pancasila menuntun hidup dengan nilai-nilai keimanan, kemanusiaan, persatuan, permusyawaratan dan juga keadilan sosial.
"Palembang merupakan kota yang warganya berbhinneka, maka pekerjaan rumah (PR) kita untuk bersama-sama mempertahankan persatuan warga, sesuai dengan sila-sila Pancasila," ujarnya.
Sesuai dengan tema peringatan hari lahir Pancasila tahun ini "Pancasila Jiwa Pemersatu Bangsa Menuju Indonesia Emas 2045", warga Bumi Sriwijaya ini diajak mengamalkan asas asas dasar negara itu secara utuh dalam tindakan.
Mari bersama-sama terus mengamalkan Pancasila dalam keseharian, dengan bersama-sama seluruh hambatan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, pelaksanaan program pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat dapat diatasi, kata Pj Wali Kota Ratu Dewa.