Palembang (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) mengapresiasi Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit III Plaju Palembang, Sumatera Selatan yang berkomitmen menjaga objek vital nasional (obvitnas) dari ancaman terorisme dengan Sertifikat Klasifikasi Level I.
"Sertifikat Klasifikasi Level I itu hari ini diserahkan Deputi Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi BNPT Mayjen TNI Rudi Widodo, kepada Kilang Pertamina Plaju yang diwakili Manager HSSE Nizar Nasrulloh di Jakarta," kata General Manager (GM) PT Kilang Pertamina Internasional RU III Plaju Yulianto Triwibowo, di Palembang, Selasa.
Dia menjelaskan, penghargaan yang diperoleh adalah Klasifikasi Level I dengan nilai 95 persen, pencapaian tersebut sangat bagus dan perlu ditingkatkan, serta berlaku untuk jangka waktu dua tahun hingga Februari 2026.
Sertifikasi anti-terorisme dari BNPT menjadi alat kritis dalam memperkuat ketahanan kolektif serta memastikan keamanan dan mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan berkaitan dengan terorisme khususnya di wilayah kerja Kilang Pertamina Plaju.
Dengan sertifikat itu, Kilang Pertamina Plaju diharapkan menjadi wadah yang aman dan terus berikhtiar meningkatkan kinerja pengamanan, sehingga dapat menjaga keandalan produksi migas dan petrokimia, katanya.
Menurut dia, keamanan kilang sebagai obvitnas adalah suatu keharusan agar dapat beroperasi dengan andal.
Sebagai salah satu obvitnas, Kilang Pertamina Plaju mempunyai tanggung jawab besar dalam memastikan ketersediaan energi guna menggerakkan roda perekonomian negara, untuk itu pihaknya senantiasa mencegah setiap ancaman.
"Kami memikul amanah untuk menjaga stabilitas energi nasional, dimana kilang ini menyuplai 60 persen kebutuhan energi di wilayah Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel)," ujarnya.
Perusahaan pengolahan minyak dan gas (migas) serta petrokimia di Sumsel itu telah menerapkan sistem pengamanan objek vital yang strategis berdasarkan Peraturan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Nomor 3 Tahun 2020, sehingga layak diberikan penghargaan.
Manajemen PT Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit III Plaju terus memastikan keamanan kilang sebagai salah satu objek vital nasional.
Terjaminnya pengamanan obvitnas tersebut, dibuktikan dengan sertifikat penerapan pedoman perlindungan sarana prasarana objek vital yang strategis dan fasilitas publik dalam pencegahan tindak pidana terorisme, dan telah dilakukan audit atasnya, kata GM Yuliamto.
Sementara Area Manager Communication, Relations & CSR RU III Plaju Siti Rachmi Indahsari menambahkan audit sistem manajemen pengamanan obvitnas yang strategis berdasarkan Peraturan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Nomor 3 Tahun 2020 bertujuan untuk memperkuat langkah-langkah keamanan dan melindungi perusahaan dari ancaman terorisme yang semakin meningkat.
Kegiatan audit sistem manajemen pengamanan anti terorisme sudah dilakukan oleh Tim BNPT yang diketuai Kolonel Cpl. Sigit Karyadi pada 4- 6 Juli 2023 di Kilang Plaju, jelas Siti Rachmi.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BNPT apresiasi Kilang Pertamina Plaju jaga obvitnas dari terorisme
"Sertifikat Klasifikasi Level I itu hari ini diserahkan Deputi Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi BNPT Mayjen TNI Rudi Widodo, kepada Kilang Pertamina Plaju yang diwakili Manager HSSE Nizar Nasrulloh di Jakarta," kata General Manager (GM) PT Kilang Pertamina Internasional RU III Plaju Yulianto Triwibowo, di Palembang, Selasa.
Dia menjelaskan, penghargaan yang diperoleh adalah Klasifikasi Level I dengan nilai 95 persen, pencapaian tersebut sangat bagus dan perlu ditingkatkan, serta berlaku untuk jangka waktu dua tahun hingga Februari 2026.
Sertifikasi anti-terorisme dari BNPT menjadi alat kritis dalam memperkuat ketahanan kolektif serta memastikan keamanan dan mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan berkaitan dengan terorisme khususnya di wilayah kerja Kilang Pertamina Plaju.
Dengan sertifikat itu, Kilang Pertamina Plaju diharapkan menjadi wadah yang aman dan terus berikhtiar meningkatkan kinerja pengamanan, sehingga dapat menjaga keandalan produksi migas dan petrokimia, katanya.
Menurut dia, keamanan kilang sebagai obvitnas adalah suatu keharusan agar dapat beroperasi dengan andal.
Sebagai salah satu obvitnas, Kilang Pertamina Plaju mempunyai tanggung jawab besar dalam memastikan ketersediaan energi guna menggerakkan roda perekonomian negara, untuk itu pihaknya senantiasa mencegah setiap ancaman.
"Kami memikul amanah untuk menjaga stabilitas energi nasional, dimana kilang ini menyuplai 60 persen kebutuhan energi di wilayah Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel)," ujarnya.
Perusahaan pengolahan minyak dan gas (migas) serta petrokimia di Sumsel itu telah menerapkan sistem pengamanan objek vital yang strategis berdasarkan Peraturan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Nomor 3 Tahun 2020, sehingga layak diberikan penghargaan.
Manajemen PT Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit III Plaju terus memastikan keamanan kilang sebagai salah satu objek vital nasional.
Terjaminnya pengamanan obvitnas tersebut, dibuktikan dengan sertifikat penerapan pedoman perlindungan sarana prasarana objek vital yang strategis dan fasilitas publik dalam pencegahan tindak pidana terorisme, dan telah dilakukan audit atasnya, kata GM Yuliamto.
Sementara Area Manager Communication, Relations & CSR RU III Plaju Siti Rachmi Indahsari menambahkan audit sistem manajemen pengamanan obvitnas yang strategis berdasarkan Peraturan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Nomor 3 Tahun 2020 bertujuan untuk memperkuat langkah-langkah keamanan dan melindungi perusahaan dari ancaman terorisme yang semakin meningkat.
Kegiatan audit sistem manajemen pengamanan anti terorisme sudah dilakukan oleh Tim BNPT yang diketuai Kolonel Cpl. Sigit Karyadi pada 4- 6 Juli 2023 di Kilang Plaju, jelas Siti Rachmi.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BNPT apresiasi Kilang Pertamina Plaju jaga obvitnas dari terorisme