Palembang (ANTARA) - PT Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit III Plaju (Kilang Pertamina Plaju) Palembang, Sumatera Selatan memastikan bisa memenuhi permintaan bahan bakar minyak (BBM) dan gas elpiji (LPG) masyarakat setempat dan provinsi sekitar menghadapi dan selama Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah/2024.
"Menghadapi dan selama Lebaran Idul Fitri masyarakat Sumbagsel tidak perlu khawatir kesulitan mendapatkan BBM dan LPG karena kegiatan produksi di Kilang ditingkatkan melebihi prediksi kebutuhan masyarakat," kata Area Manager Communication, Relations & CSR Kilang Pertamina Plaju Siti Rachmi Indahsari, pada acara berbuka puasa bersama wartawan di Palembang, Jumat.
Menurut dia, dalam mendukung kelancaran arus mudik dan balik, serta libur panjang selama periode Lebaran Idul Fitri 1445 H, tim manajemen dan para perwira Kilang Pertamina Plaju terus memastikan kesiapan, keamanan serta keandalan operasional kilang.
"Seperti tahun-tahun sebelumnya, Kilang Pertamina Plaju membentuk satuan tugas Ramadhan dan Idul Fitri (Rafi) untuk mengamankan operasional produksi gasoline, gasoil, avtur atau BBM dan LPG selama periode arus mudik dan balik," ujarnya.
Produk gasoline, gasoil, avtur dan LPG selama periode libur panjang Ramadhan dan Idul Fitri beberapa hari ke depan dipastikan aman dan mampu memenuhi permintaan di hilir, serta mampu mencukupi area Sumbagsel serta beberapa daerah lainnya.
Berdasarkan data arus minyak kesiapan Satgas Rafi RU III, suplai atas produk-produk gasoline, gasoil, avtur dan LPG akan diproduksi melebihi permintaan pada bulan April yang menjadi momentum masyarakat mudik dan balik Lebaran Idul Fitri sebagai tindakan antisipasi terjadi lonjakan permintaan.
Untuk produk gasoline misalnya suplai direncanakan sebesar 78 ribu kilo liter (KL), angka itu 12 persen lebih besar dari permintaan di hilir yang sebesar 70 ribu KL.
Kemudian untuk produk gasoil, Kilang Pertamina Plaju telah menyiapkan suplai sebesar 169 ribu KL atau 10,6 persen melebihi dari 152 ribu KL permintaan di hilir.
Sementara, untuk produk avtur sebagai bahan bakar aviasi, dari permintaan 2.300 KL, suplai dari Kilang Pertamina Plaju ditargetkan sebesar 3.000 KL, atau 31 persen lebih besar dari permintaan.
Produk avtur dari Kilang Plaju Palembang disuplai untuk beberapa Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) di area Sumbagsel (Palembang, Jambi, Bangka, Belitung, dan Lampung).
Sedangkan produk LPG, Kilang Pertamina Plaju menargetkan suplai sebesar 18 ribu Metric Ton (MT), dan mampu mencukupi permintaan.
“Secara umum, rencana suplai produk gasoline, gasoil, avtur dan LPG dari Kilang Pertamina Plaju dapat memenuhi permintaan di Integrated Terminal (IT) Palembang, IT Panjang di Lampung, dan DPPU area Sumbagsel,” jelasnya.
Sementara mengenai kinerja lifting (penyaluran) Kilang Pertamina Plaju secara historis pada periode Januari hingga Maret 2024 juga tercatat selalu memenuhi kebutuhan permintaan produk gasoil, gasoline, avtur, dan LPG.
Selain itu, dia menambahkan, Kilang Pertamina Plaju terus melakukan optimalisasi dalam mengeksekusi pengelolaan minyak mentah (crude) sesuai dengan kapasitas kilang yang ada.
“Kami juga menaikkan kapasitas secondary kilang dan konversi produk semaksimal mungkin dengan mengelola dan memanfaatkan stok yang tersedia,” kata
Rachmi.
"Menghadapi dan selama Lebaran Idul Fitri masyarakat Sumbagsel tidak perlu khawatir kesulitan mendapatkan BBM dan LPG karena kegiatan produksi di Kilang ditingkatkan melebihi prediksi kebutuhan masyarakat," kata Area Manager Communication, Relations & CSR Kilang Pertamina Plaju Siti Rachmi Indahsari, pada acara berbuka puasa bersama wartawan di Palembang, Jumat.
Menurut dia, dalam mendukung kelancaran arus mudik dan balik, serta libur panjang selama periode Lebaran Idul Fitri 1445 H, tim manajemen dan para perwira Kilang Pertamina Plaju terus memastikan kesiapan, keamanan serta keandalan operasional kilang.
"Seperti tahun-tahun sebelumnya, Kilang Pertamina Plaju membentuk satuan tugas Ramadhan dan Idul Fitri (Rafi) untuk mengamankan operasional produksi gasoline, gasoil, avtur atau BBM dan LPG selama periode arus mudik dan balik," ujarnya.
Produk gasoline, gasoil, avtur dan LPG selama periode libur panjang Ramadhan dan Idul Fitri beberapa hari ke depan dipastikan aman dan mampu memenuhi permintaan di hilir, serta mampu mencukupi area Sumbagsel serta beberapa daerah lainnya.
Berdasarkan data arus minyak kesiapan Satgas Rafi RU III, suplai atas produk-produk gasoline, gasoil, avtur dan LPG akan diproduksi melebihi permintaan pada bulan April yang menjadi momentum masyarakat mudik dan balik Lebaran Idul Fitri sebagai tindakan antisipasi terjadi lonjakan permintaan.
Untuk produk gasoline misalnya suplai direncanakan sebesar 78 ribu kilo liter (KL), angka itu 12 persen lebih besar dari permintaan di hilir yang sebesar 70 ribu KL.
Kemudian untuk produk gasoil, Kilang Pertamina Plaju telah menyiapkan suplai sebesar 169 ribu KL atau 10,6 persen melebihi dari 152 ribu KL permintaan di hilir.
Sementara, untuk produk avtur sebagai bahan bakar aviasi, dari permintaan 2.300 KL, suplai dari Kilang Pertamina Plaju ditargetkan sebesar 3.000 KL, atau 31 persen lebih besar dari permintaan.
Produk avtur dari Kilang Plaju Palembang disuplai untuk beberapa Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) di area Sumbagsel (Palembang, Jambi, Bangka, Belitung, dan Lampung).
Sedangkan produk LPG, Kilang Pertamina Plaju menargetkan suplai sebesar 18 ribu Metric Ton (MT), dan mampu mencukupi permintaan.
“Secara umum, rencana suplai produk gasoline, gasoil, avtur dan LPG dari Kilang Pertamina Plaju dapat memenuhi permintaan di Integrated Terminal (IT) Palembang, IT Panjang di Lampung, dan DPPU area Sumbagsel,” jelasnya.
Sementara mengenai kinerja lifting (penyaluran) Kilang Pertamina Plaju secara historis pada periode Januari hingga Maret 2024 juga tercatat selalu memenuhi kebutuhan permintaan produk gasoil, gasoline, avtur, dan LPG.
Selain itu, dia menambahkan, Kilang Pertamina Plaju terus melakukan optimalisasi dalam mengeksekusi pengelolaan minyak mentah (crude) sesuai dengan kapasitas kilang yang ada.
“Kami juga menaikkan kapasitas secondary kilang dan konversi produk semaksimal mungkin dengan mengelola dan memanfaatkan stok yang tersedia,” kata
Rachmi.