Palembang (ANTARA) - Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Sumatera Selatan menyebutkan pencairan dana hibah Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) setempat sedang berproses.
Kepala Dispora Sumsel Rudi Irawan di Palembang, Rabu, mengatakan KONI Sumsel mengajukan anggaran senilai Rp 20,5 miliar ke Pemprov Sumsel, sementara pembahasan pencairan dana tersebut saat ini sedang dibicarakan dengan tim anggaran.
"Sudah ada propasanya dari KONI, nanti kami membicarakan hal ini dengan tim anggaran. Seperti apa solusinya nanti dicarikan yang terbaik karena saat ini masih berproses, makanya belum bisa kami sampaikan sekarang solusinya," katanya.
Ia mengatakan pihaknya akan menyelesaikan persoalan tersebut secepat mungkin. Sebab, hal ini dapat mempengaruhi keikutsertaan Sumsel untuk mengikuti Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024 di Aceh-Sumatera Utara (Sumut).
"Kami menargetkan Sumsel bisa mengikuti PON 2024 di Aceh-Sumut sehingga tetap menjadi utama meskipun waktu sudah tinggal lima bulan lagi untuk mempersiapkannya," ujarnya.
Selain itu, ia mengatakan terkait dengan tunggakan yang ada di KONI seperti gaji pegawai, PLN, PDAM dan sebagainya itu menjadi urusan internal KONI.
Sebab, KONI sebagai organisasi, seharusnya bisa mendapat pendanaan dari sumber lain tidak hanya bergantung pada APBD Sumsel.
"Kalau soal tunggakan ini merupakan urusan internal KONI, maka seharusnya KONI sebagai organisasi dapat mencari sumber pendapatan lainnya untuk menyelesaikan persoalan tersebut," kata Rudi.
Kepala Dispora Sumsel Rudi Irawan di Palembang, Rabu, mengatakan KONI Sumsel mengajukan anggaran senilai Rp 20,5 miliar ke Pemprov Sumsel, sementara pembahasan pencairan dana tersebut saat ini sedang dibicarakan dengan tim anggaran.
"Sudah ada propasanya dari KONI, nanti kami membicarakan hal ini dengan tim anggaran. Seperti apa solusinya nanti dicarikan yang terbaik karena saat ini masih berproses, makanya belum bisa kami sampaikan sekarang solusinya," katanya.
Ia mengatakan pihaknya akan menyelesaikan persoalan tersebut secepat mungkin. Sebab, hal ini dapat mempengaruhi keikutsertaan Sumsel untuk mengikuti Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024 di Aceh-Sumatera Utara (Sumut).
"Kami menargetkan Sumsel bisa mengikuti PON 2024 di Aceh-Sumut sehingga tetap menjadi utama meskipun waktu sudah tinggal lima bulan lagi untuk mempersiapkannya," ujarnya.
Selain itu, ia mengatakan terkait dengan tunggakan yang ada di KONI seperti gaji pegawai, PLN, PDAM dan sebagainya itu menjadi urusan internal KONI.
Sebab, KONI sebagai organisasi, seharusnya bisa mendapat pendanaan dari sumber lain tidak hanya bergantung pada APBD Sumsel.
"Kalau soal tunggakan ini merupakan urusan internal KONI, maka seharusnya KONI sebagai organisasi dapat mencari sumber pendapatan lainnya untuk menyelesaikan persoalan tersebut," kata Rudi.