Palembang (ANTARA) - Keluarga prajurit Kodam II/Sriwijaya di wilayah Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) meliputi Jambi, Bengkulu, Lampung, dan Bangka Belitung secara bertahap pada 2024 ini mulai menanam cabai di perkarangan rumah.
"Dalam rangka membantu pemerintah menekan inflasi, Pangdam II/Sriwijaya Mayjen TNI Yanuar Adil menyerukan kepada seluruh jajarannya untuk melakukan gerakan tanam kebutuhan rumah tangga di sekitar perkarangan di antaranya tanaman cabai," kata
Kapendam II/Swj Kolonel Arh Saptarendra, di Palembang, Selasa.
Menurut dia, komitmen TNI AD dalam membantu pemerintah dan masyarakat mengatasi berbagai permasalahan terutama kenaikan harga pangan yang menjadi salah satu penyebab tingginya inflasi.
"Ketika COVID-19 mewabah obatnya adalah masker dan perilaku hidup sehat, ketika krisis pangan maka obatnya tidak lain adalah menyediakan kebutuhan pangan,"ujar Sapta.
Untuk menyediakan kebutuhan pangan, contoh salah satu upaya yang dilakukan adalah gerakan tanam sayuran, cabai atau pangan kebutuhan rumah tangga lainnya di sekitar perkarangan.
Gerakan tanam sayuran dan cabai yang dilakukan keluarga TNI AD terutama jajaran Kodam II/Swj diharapkan dapat diikuti oleh masyarakat umum.
Dengan gerakan tanam sayuran dan cabai secara massal diharapkan paling tidak kebutuhan sayuran dan cabai yang pada waktu tertentu harganya melonjak dapat dipenuhi dari perkarangan rumah.
Melalui upaya tersebut paling tidak jika terjadi lonjakan harga sayuran dan cabai tidak membebani ekonomi keluarga prajurit Kodam II/Swj dan masyarakat di Sumbagsel sehingga dapat menekan inflasi dan stabilitas harga kebutuhan pokok," kata Kapendam Sapta.
"Dalam rangka membantu pemerintah menekan inflasi, Pangdam II/Sriwijaya Mayjen TNI Yanuar Adil menyerukan kepada seluruh jajarannya untuk melakukan gerakan tanam kebutuhan rumah tangga di sekitar perkarangan di antaranya tanaman cabai," kata
Kapendam II/Swj Kolonel Arh Saptarendra, di Palembang, Selasa.
Menurut dia, komitmen TNI AD dalam membantu pemerintah dan masyarakat mengatasi berbagai permasalahan terutama kenaikan harga pangan yang menjadi salah satu penyebab tingginya inflasi.
"Ketika COVID-19 mewabah obatnya adalah masker dan perilaku hidup sehat, ketika krisis pangan maka obatnya tidak lain adalah menyediakan kebutuhan pangan,"ujar Sapta.
Untuk menyediakan kebutuhan pangan, contoh salah satu upaya yang dilakukan adalah gerakan tanam sayuran, cabai atau pangan kebutuhan rumah tangga lainnya di sekitar perkarangan.
Gerakan tanam sayuran dan cabai yang dilakukan keluarga TNI AD terutama jajaran Kodam II/Swj diharapkan dapat diikuti oleh masyarakat umum.
Dengan gerakan tanam sayuran dan cabai secara massal diharapkan paling tidak kebutuhan sayuran dan cabai yang pada waktu tertentu harganya melonjak dapat dipenuhi dari perkarangan rumah.
Melalui upaya tersebut paling tidak jika terjadi lonjakan harga sayuran dan cabai tidak membebani ekonomi keluarga prajurit Kodam II/Swj dan masyarakat di Sumbagsel sehingga dapat menekan inflasi dan stabilitas harga kebutuhan pokok," kata Kapendam Sapta.