Palembang, Sumsel (ANTARA) - Di tengah hiruk pikuk perayaan Cap Go Meh di Pulau Kemaro Kota Palembang, Udin hadir di salah satu sudut kompleks tempat peribadatan yang menjadi ikon di kota itu.
Hampir sepanjang waktu tangannya memainkan bola-bola yang berputar turun naik seiring naik turunnya tangan Udin di tiang yang terbuat dari kawat.
"Ini namanya permainan 'tiang putar', mainannya gampang," kata Udin.
Tak tanggung tanggung ia membawa puluhan set tiang putar ke Pulau Kemaro itu, mengadu peruntungan di tengah membludaknya kunjungan masyarakat pada perayaan Cap Go Meh di sana.
Satu buah tiang putar, ia jual seharga Rp10.000 plus satu kantung plastik untuk menjaga keutuhan mainan itu.
Lantas apa tiang putar itu.
Tiang putar merupakan mainan tradisional berbentuk tiga buah bola-bola yang ditusuk tiang yang terbuat dari kawat. Sebelum ditusukkan, kawat itu dilipat, kemudian dipilin memutar sehingga membentuk ulir. Kemudian dimasukkan sebuah alat di bagian bawah kawat yang telah berulir itu sebilah plastik, kemudian ditusukkan bola-bola warna-warni itu ke dalam tiang kawat setinggi 30 centimeter.
Untuk kenyamanan, bagian bawah kawat yang berulir itu dibuat pegangan, dan bagian plastik di atasnya kemudian di turun naikkan sehingga mendorong bola-bola itu dan berputar bebas mengikuti uliran dari kawat yang dipilin itu.
Pria asal 6 Ulu Palembang itu mengaku berjualan sejak pekan lalu. Tak hanya di sana, tapi ia juga biasa menjual permainan tradisional itu setiap harinya.
"Kebetulan di sini ada perayaan cap go meh, dan warna dari bola-bolanya disesuaikan yakni dominan warna cerah, kuning, merah, ada juga buru dan hijau," kata Udin.
Hampir sepanjang waktu tangannya memainkan bola-bola yang berputar turun naik seiring naik turunnya tangan Udin di tiang yang terbuat dari kawat.
"Ini namanya permainan 'tiang putar', mainannya gampang," kata Udin.
Tak tanggung tanggung ia membawa puluhan set tiang putar ke Pulau Kemaro itu, mengadu peruntungan di tengah membludaknya kunjungan masyarakat pada perayaan Cap Go Meh di sana.
Satu buah tiang putar, ia jual seharga Rp10.000 plus satu kantung plastik untuk menjaga keutuhan mainan itu.
Lantas apa tiang putar itu.
Tiang putar merupakan mainan tradisional berbentuk tiga buah bola-bola yang ditusuk tiang yang terbuat dari kawat. Sebelum ditusukkan, kawat itu dilipat, kemudian dipilin memutar sehingga membentuk ulir. Kemudian dimasukkan sebuah alat di bagian bawah kawat yang telah berulir itu sebilah plastik, kemudian ditusukkan bola-bola warna-warni itu ke dalam tiang kawat setinggi 30 centimeter.
Untuk kenyamanan, bagian bawah kawat yang berulir itu dibuat pegangan, dan bagian plastik di atasnya kemudian di turun naikkan sehingga mendorong bola-bola itu dan berputar bebas mengikuti uliran dari kawat yang dipilin itu.
Pria asal 6 Ulu Palembang itu mengaku berjualan sejak pekan lalu. Tak hanya di sana, tapi ia juga biasa menjual permainan tradisional itu setiap harinya.
"Kebetulan di sini ada perayaan cap go meh, dan warna dari bola-bolanya disesuaikan yakni dominan warna cerah, kuning, merah, ada juga buru dan hijau," kata Udin.