Baturaja (ANTARA) - Sebanyak 125 warga di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan (Sumsel), terserang penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) akibat gigitan nyamuk Aedes Aegypti.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Ogan Komering Ulu, Andi Prapto di Baturaja, Senin, mengatakan bahwa berdasarkan data angka penderita DBD di wilayah tersebut kini mencapai 125 kasus.
"Sejak periode Desember 2023 hingga per hari ini angka DBD di Ogan Komering Ulu mencapai 125 kasus dan tiga orang diantaranya meninggal dunia," katanya.
Menurut dia, tingginya angka kasus DBD disebabkan faktor musim hujan, dimana banyak terdapat genangan air tempat nyamuk berkembang biak.
Sebagai upaya penanggulangan, Andi mengaku saat ini pihaknya sedang menggencarkan fogging massal untuk membunuh nyamuk dewasa agar tidak membawa penyakit DBD.
"Fogging atau pengasapan nyamuk secara massal sudah kami lakukan sejak Januari 2024," ujarnya.
Dalam pengasapan, pihaknya mengerahkan tenaga kesehatan di seluruh puskesmas menggunakan 10 unit alat fogging yang disiapkan Dinkes Ogan Komering Ulu.
Selain fogging, pihaknya juga membagikan bubuk Abate kepada masyarakat secara gratis untuk membunuh jentik nyamuk di penampungan air di dalam rumah.
Dalam kesempatan tersebut Andi kembali mengingatkan masyarakat untuk tetap menerapkan pola 3M yaitu menutup dan menguras tempat penampungan air serta mengubur barang bekas agar nyamuk tidak berkembang biak.
"Pola 3M ini masih menjadi cara yang ampuh untuk menangkal penyebaran DBD agar tidak kembali menelan korban jiwa," ujar dia.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Ogan Komering Ulu, Andi Prapto di Baturaja, Senin, mengatakan bahwa berdasarkan data angka penderita DBD di wilayah tersebut kini mencapai 125 kasus.
"Sejak periode Desember 2023 hingga per hari ini angka DBD di Ogan Komering Ulu mencapai 125 kasus dan tiga orang diantaranya meninggal dunia," katanya.
Menurut dia, tingginya angka kasus DBD disebabkan faktor musim hujan, dimana banyak terdapat genangan air tempat nyamuk berkembang biak.
Sebagai upaya penanggulangan, Andi mengaku saat ini pihaknya sedang menggencarkan fogging massal untuk membunuh nyamuk dewasa agar tidak membawa penyakit DBD.
"Fogging atau pengasapan nyamuk secara massal sudah kami lakukan sejak Januari 2024," ujarnya.
Dalam pengasapan, pihaknya mengerahkan tenaga kesehatan di seluruh puskesmas menggunakan 10 unit alat fogging yang disiapkan Dinkes Ogan Komering Ulu.
Selain fogging, pihaknya juga membagikan bubuk Abate kepada masyarakat secara gratis untuk membunuh jentik nyamuk di penampungan air di dalam rumah.
Dalam kesempatan tersebut Andi kembali mengingatkan masyarakat untuk tetap menerapkan pola 3M yaitu menutup dan menguras tempat penampungan air serta mengubur barang bekas agar nyamuk tidak berkembang biak.
"Pola 3M ini masih menjadi cara yang ampuh untuk menangkal penyebaran DBD agar tidak kembali menelan korban jiwa," ujar dia.