Palembang (ANTARA) -
Aparat Polres Ogan Ilir, Sumatera Selatan masih memburu pelaku begal yang menewaskan seorang mahasiswi di daerah itu. 
 
"Masih dalam penyelidikan pelaku belum tertangkap," kata Kasi Humas Polres Ogan Ilir AKP Herman Ansori saat dikonfirmasi, Minggu. 
 
Ia menambahkan bahwa Satreskrim Polres Ogan Ilir dan Polsek Indralaya masih memburu pelaku begal dan telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). 
 
Ia menjelaskan sebelumnya aksi pembegalan tersebut terjadi pada Jumat 2 Februari sekitar pukul 23:45 WIB dan dialami dua mahasiswa Unsri. Satu diantara korban bernama Nazwa Keyza (19) bahkan meninggal dunia akibat luka tusuk. 
 
Nazwa Keyza Safira mulanya berboncengan bersama teman prianya juga seorang mahasiswa Unsri yang bernama Aldo Prasetio.
 
Diduga sempat nekat melawan pelaku begal yang hendak beraksi, Nazwa Keyza Safira akhirnya kena tusuk di bagian punggung. 
 
Sementara rekan korban, Aldo hanya mengalami luka ringan dan masih dirawat di rumah sakit. 
 
AKP Herman menambahkan berdasarkan informasi dari rekan sesama mahasiswa, kedua korban berkendara menggunakan sepeda motor.
 
Sebelum melakukan aksinya, pelaku begal sempat menanyakan alamat untuk mancing. Kemudian tak lama berselang pelaku kembali menghampiri korban dan melakukan aksi begal tersebut. 
 
Sementara itu Kapolres Ogan Ilir, Sumatera Selatan AKBP Andi Baso Rahman menegaskan akan memperkuat keamanan kawasan wisata Tanjung Senai dari aksi pelaku pembegalan. 
 
"Kami memperketat keamanan Tanjung Senai dari aksi begal. Setelah kasus begal yang menewaskan seorang mahasiswi Unsri saat ini hangat diperbincangkan publik," kata Kapolres Ogan Ilir AKBP Andi Baso 
 
Ia menegaskan untuk perkara tersebut, semua strategi peningkatan keamanan dilakukan Polres Ogan Ilir. 
 
"Semua strategi kami laksanakan dan kami koordinasikan dengan pemerintah daerah dalam hal ini Sat Pol-pp melalui bupati," katanya. 
 
Ia menambahkan bahwa dalam upaya menciptakan Tanjung Senai menjadi kawasan bebas kejahatan juga diperlukan peran serta masyarakat. Ia juga berharap bahwa pelaku segera ditangkap. 
 

Pewarta : M. Imam Pramana
Editor : Syarif Abdullah
Copyright © ANTARA 2024