Palembang (ANTARA) -
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Musi Rawas Utara, Sumatera Selatan menyatakan banjir di empat wilayah kecamatan di kabupaten tersebut sudah surut dan kering.
 
"Banjir sudah surut dan kering di wilayah empat kecamatan yakni Kecamatan Rupit, Kecamatan Karang Jaya, Kecamatan Rawas Ulu, dan Kecamatan Ulu Rawas," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan logistik BPBD Kabupaten Musi Rawas Utara Ahmad Yulian dikonfirmasi, Sabtu.
 
Ia menerangkan bahwa saat ini hanya masih ada satu wilayah kecamatan yang terdampak banjir dengan ketinggian hanya sekitar 50 cm, yaitu Kecamatan Rawas Ilir.
 
Selain itu ada juga Kecamatan Karang Dapo, namun di wilayah itu air sudah berangsur - angsur surut.


 
Ia menambahkan saat ini warga sudah kembali memulai aktivitas seperti biasa.
 
"Warga sudah mulai kembali membersihkan rumah - rumah mereka setelah direndam banjir sejak puncak ketinggian air pada 10 Januari 2024," katanya.

Banjir di Kabupaten Musi Rawas Utara telah terjadi sejak tanggal 31 Desember 2023 dan puncak ketinggian air terjadi pada 10 Januari 2024.
 
Kendati demikian ia meminta warga tetap waspada karena potensi air naik masih ada, sebab masih musim hujan sampe bulan empat diperkirakan. Namun ia berharap curah hujan nya menurun sehingga banjir tidak kembali naik signifikan.
 
Sebelumnya, ia mengatakan banjir di Muratara menyebabkan sebanyak 20.000 rumah warga terendam banjir dengan ketinggian hingga satu meter lebih. Tidak hanya itu banjir juga merendam fasilitas umum seperti sekolah dan sebanyak delapan jembatan gantung penyeberangan putus.
 
Banjir diakibatkan oleh curah hujan dengan intensitas sedang-tinggi yang mengguyur sebagian wilayah Kabupaten Musi Rawas Utara.
 
Sehingga menyebabkan debit air sungai Rawas naik dan terjadi luapan air di bagian hulu sungai, yang berdampak akan ada banjir susulan di kecamatan Rupit, Karang Dapo, dan Rawas ilir.
 


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BPBD Musi Rawas Utara sebut banjir sudah kering di empat kecamatan 

Pewarta : M. Imam Pramana
Editor : Syarif Abdullah
Copyright © ANTARA 2024